Duh! Gubernur Kaltim Sebut Orang yang Tolak IKN Bisa Pendek Umur, 'Ada Tokoh Bangsa, Mati'

Duh! Gubernur Kaltim Sebut Orang yang Tolak IKN Bisa Pendek Umur, 'Ada Tokoh Bangsa, Mati'

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor kembali mengungkapkan pentingnya perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Menurutnya, perpindahan Ibu Kota saat ini menjadi keuntungan bagi seluruh bangsa Indonesia bukan untuk Kalimantan Timur saja.

Isran mengaku heran saat ini masih banyak pihak yang menentang perpindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan. Dia menyebut bahwa para pihak yang menentang perpindahan Ibu Kota bisa pendek umur.

"Karena masih ada orang yang tidak setuju (perpindahan Ibu Kota), masih ada yang komentarnya miring-miring bahwa Ibu Kota itu belum saatnya pindah, ada banyak. dan bukan hanya, di sini nggak ada pasti. Di sana. Hati-hati ya nggak setuju bisa pendek umurnya. Benar" kata Isran dalam sambutannya di puncak peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 94 Tahun 2022 di titik 0 Km IKN Nusantara, yang disiarkan akun Youtube Kemenpora RI, Jumat 28 Oktober 2022.

Sesaat melontarkan pernyataan tersebut, Isran buru-buru meminta maaf dan berharap tak ada yang tersinggung dengan ucapannya. Namun dia mengatakan bahwa ada seorang yang vokal mengkritik pemerintah terkait perpindahan Ibu Kota Negara dan tokoh tersebut meninggal.

"Mohon maaf jangan ada yang tersinggung, tapi ada buktinya, atau kebetulan saja dia menolak tidak setuju dengan alasan cetek. Alasan kita belum punya keuangan yang cukup," kata Isran 

Isran mengatakan, ada tokoh bangsa menolak pembangunan IKN yang akhirnya orang tersebut meninggal. Isran tak menyebut detail siapa tokoh bangsa dimaksud.

"Mohon maaf kadang-kadang saya salah omong, habis kesal juga saya sebenarnya. Jadi hati-hati yang nggak setuju, saya nggak mau sebut namanya, orang itu yang mati. Vokal, dia tokoh bangsa, akademisi," ujar Isran Noor

Menurut Isran alasan tersebut sangat dangkal. Indonesia ini memiliki keuangan yang baik bahkan untuk menangani permasalahab COVID-19 saja Indonesia menggelontorkan lebih dari Rp.1000 T.

"Ini urusan negara. (Ada alasan) Kita belum punya kekuatan ekonomi untuk membangun ibukota baru, (itu alasan) cetek. Ini urusan bangsa, mikir uang Rp500 triliun, dari 500 triliun itu hanya (mengeluarkan dana) Rp100 triliun, 20% yang dana APBN dalam undang-undang nomor 3 tahun 2022," ujar Isran

Dia menambahkan, "2020-2021 negara menghabiskan uang negara, APBN Rp1000 Triliun lebih hanya mengurusi COVID, itu aja kita nggak terasa Ini urusan bangsa," kata Isran.

Sumber: viva
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita