Dikabarkan Mengambil Uang Donasi Pengungsi Suriah, Begini Penjelasan Tiktok

Dikabarkan Mengambil Uang Donasi Pengungsi Suriah, Begini Penjelasan Tiktok

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Tiktok menjadi salah satu aplikasi yang cukup populer saat ini. Para pengguna bisa menikmati berbagai fitur yang disediakan seperti mengupload video, mengedit video, bercerita dan hal lainnya.

Para pengguna juga bisa menggunakan tiktok untuk meraup keuntungan salah satunya menggunakan live streaming. 

Namun selain berjualan ada pula beberapa akun yang hanya meminta belas kasihan alias sumbangan dari para penonton.

Hal ini terjadi di beberapa tenda pengungsian warga Suriah terutama di wilayah Barat daya Suriah. Disini, banyak pengungsi yang memanfaatkan live streaming tiktok untuk meminta donasi kepada para pengguna.

Hal  ini awalnya diketahui dari para pengguna tiktok yang mengaku melihat live streaming para pengungsi di laman FYP mereka. Mereka melihat para pengungsi melakukan live streaming sambil meminta uang.


Dalam live streamingnya ini, para pengungsi akan diberi fasilitas oleh seseorang yang disebut The Middleman. Middleman memberikan semua fasilitas pendukung untuk mengadakan live streaming seperti handphone, jaringan internet dan hal pendukung lainnya.

Untuk menjadi seorang middleman ternyata tidak mudah. Salah satu middleman mengaku harus menjual seluruh ternaknya untuk mendapatkan pekerjaan ini.


Sebenarnya satu akun pengungsi bisa mendapat donasi hingga sekitar 1000 USD dalam sekali live streaming. Namun mirisnya, seluruh donasi ini tidak bisa mereka cairkan.


Menurut penelitian BBC, para pengungsi yang mengumpulkan donasi melalui live streaming hanya menerima sekitar 30% dari total donasi yang mereka dapatkan.  Hal ini terungkap setelah tim BBC melakukan eksperimen.

Dalam eksperimennya ini, tim BBC melakukan live streaming di pengungsian Suriah. Tim lain yang berada di London menjadi penonton dan memberi donasi sebanyak 106 USD atau sekitar 1.6 juta rupiah, namun setelah live berakhir, akun tersebut hanya menerima 33 dollar USD atau sekitar 500 ribu rupiah.


Ketika ditanyai perihal pemotongan hasil donasi ini, pihak tiktok mengklaim bahwa yang dilakukan oleh para pengungsi merupakan satu hal yang ilegal karena menyalahi salah satu panduan komunitas tiktok. Karena itu, mereka akan dikenakan denda dan uang donasi yang mereka terima juga akan dipotong sebanyak 70 persen.

Setelah berita pemotongan uang donasi ini tersebar, tiktok memblokir seluruh akun yang digunakan untuk meminta donasi di live streaming. Padahal sebelumnya  tim BBC sempat melaporkan 30 akun yang digunakan untuk ‘mengemis’ yang sempat diakui tidak melanggar hukum apapun ini.

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita