GELORA.CO - Pegiat media sosial Eko Widodo menyoroti pernyataan pendukung Ganjar Pranowo, Jhon Sitorus soal perempuan memakai cadar yang coba memasuki istana disebut memakai pakaian teroris.
Eko Widodo menilai pernyataan tersebut adalah narasi memecah belah.
Hal ini disampaikan Eko Widodo melalui akun Twitternya @ekowboy2, pada Rabu 26 Oktober 2022.
“Buzzer yang menyudutkan jilbab sebagai pakaian teroris ternyata pendukung Ganjar,” ujar Eko Widodo.
“Sampai kapan narasi pecah belah ini dibiarkan, silahkan rakyat menilai!” pungkasnya.
Buzzer yang menyudutkan Jilbab sbg pakaian teroris ternyata pendukung Ganjar...
— π΄πΊπΎ π πΈπ³πΎπ³πΎ (@ekowboy2) October 26, 2022
Sampai kpn narasi pecah belah ini dibiarkan, silahkan rakyat menilai!! pic.twitter.com/SANmOna51g
Sebelumnya diketahui, Polisi meringkus seorang perempuan tak dikenal usai hendak menerobos masuk ke dalam Istana Negara di Jalan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (25/10/2022).
Kejadian bermula pada pukul 07.00 WIB, saat petugas Sat Gatur Polda Metro Jaya mengatur arus lalu lintas di sekitar Istana Negara. Kemudian saat itu wanita tanpa identitas itu berjalan kaki dari arah Harmoni menuju depan Istana Negara.
Sesampainya di depan pintu istana, wanita yang mengenakan hijab ungu lengkap dengan cadar, langsung menghampiri Paspampres yang sedang berjaga sembari menodongkan benda mirip senjata api.
“Wanita itu menghampiri Paspampres yang sedang siaga sembari menodongkan senpi jenis FN,” kata Plh Kasat Gatur, Kompol Albon H, dalam keterangannya, Selasa (25/10/2022).
Petugas Satgatur yang melihatnya langsung meringkus wanita tersebut. Kemudian berhasil merebut senpi dari wanita tersebut.
“Dengan sigap petugas mengamankan wanita tersebut dan merebut senpi dari tangannya,” ucap Albon.
Dari hasil pemeriksaan di lokasi, petugas mengamankan beberapa barang bawaan pelaku yakni 1 Senpi jenis FN, 1 Tas hitam yang berisi kitab suci, dompet kosong warna pink, dan 1 unit ponsel/Hp.
Saat ini wanita tanpa identitas itu dibawa ke Polres Jakarta Pusat untuk diperiksa secara mendalam terkait motifnya melakukan aksi penyerangan di depan Istana Negara.
Sumber: wartaekonomi