Buntut Kebakaran, Pengelola Masjid JIC Lempar Tanggung Jawab pada Kontraktor Swasta

Buntut Kebakaran, Pengelola Masjid JIC Lempar Tanggung Jawab pada Kontraktor Swasta

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pengelola Masjid Jakarta Islamic Center (JIC) melontarkan dugaan penyebab kebakaran tempat ibadah tersebut.

Menurut Humas JIC Paimin Karim, kuat dugaan kebakaran hebat itu dipucu oleh kesalahan kerja yang dilakukan pekerja, mengingat saat ini Masjid JIC sedang diperbaiki.

Seperti diketahui, kebakaran hebat melanda Masjid JIC, Rabu (19/10/2022), akibatnya kubah masjid tersebut runtuh berantakan.

Bahkan, ruangan dalam masjid yang terletak di wilayah Koja, Jakarta Utara tersebut kacau-balau dipenuhi oleh puing-puing berserakan.

Kubah Masjid JIC dengan volume 7.856 meter persegi pun ambruk ke lantai satu dan dua masjid, hingga menyebabkan material bangunan berserakan.

Paimin menduga, aktivitas pekerjaan perbaikan kubah menjadi sebab terjadinya kebakaran hebat tersebut.

Pasalnya, saat kejadian terdapat empat pekerja yang sedang merenovasi bagian kubah masjid.

"Penyebab kebakaran diduga dari aktivitas pekerjaan perbaikan kubah,” ujarnya.

“Sebab per tanggal 26 Agustus 2022, Masjid Raya JIC sedang dalam masa renovasi yang dikerjakan oleh PT Dwi Agung Sentosa Pratama yang ditunjuk oleh PT Mitra Sindo Makmur berdasarkan surat nomor 017/MSM/VIII/2022. Tertanggal 19 Agustus 2022," lanjut Paimin.

Pemprov DKI Jakarta menggelontorkan biaya sebesar  Rp 9.739.140.000, pada renovasi Kubah JIC tersebut.

Paiman menjelaskan, Masjid JIC mulai dibangun pada 1 Oktober 2001 dan diresmikan pada 4 Maret 2022 silam.

JIC berdiri di atas lahan eks lokasi lokalisasi Kramat Tunggak seluas 10,9 hektar.

Masjid ini pertama kali digunakan untuk salat Jumat pada 9 September 2002 silam.

"Ciri khas lainnya adalah bentang kubah Masjid JIC sebagai masjid dengan bentangan kubah tanpa tiang terpanjang se-Asia Tenggara yakni 66 meter," ucap Paiman.

Selain itu, Paiman menduga beban 12 lampu kipas khas Betawi seberat satu ton juga menjadi pemicu ambruknya kubah.

"Dalam waktu kurang lebih setengah jam, kubah utama Masjid Raya JIC rubuh ke lantai dua dan reruntuhannya juga sampai ke lantai satu bangunan Masjid Raya JIC," katanya. 

"Cepatnya runtuh kubah juga mungkin disebabkan oleh beratnya beban 12 buah lampu kipas khas Betawi dengan berat satu ton," sambungnya.

Menurut Paimin, Masjid JIC terbakar hebat pada pukul 15.15 usai salat Asar berjamaah.

Awalnya api terpusat pada sisi Barat kubah Masjid JIC, namun hembusan angin kencang menyebabkan api merembet ke sisi lain kubah tersebut.

Untuk memadamkan api, Dinas Penanggulangan Bencana Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta mengerahkan 21 unit mobil pemadam dengan 80 personel.

Kurang dari dua jam tepatnya pada pukul 17.00 WIB, api berhasil dipadamkan.

Kebakaran pun dapat dikendalikan, sehingga tidak merambat ke Gedung Sosial Budaya dan Gedung Bisnis.

"Tidak ada korban jiwa dari kebakaran ini. Beberapa dokumen dan perangkat komputer  dari Pengelola Masjid Raya JIC dan lembaga-lembaga agama Islam lainnya juga berhasil diamankan dan dipindahkan ke Perpustakaan di Gedung Sosial Budaya," pungkasnya.

Sumber : wartakota
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita