GELORA.CO - Belum lama ini heboh video rekaman CCTV pelaku pembunuhan dan pembuang mayat wanita terbungkus plastik hitam di bawah jalan tol Becakayu, Jatibening, Pondok Gede, Bekasi.
Dalam rekaman tersebut, menampilkan seorang pria saat akan membuang mayat korban dengan troli.
Dalam rekaman CCTV itu terlihat seorang pria yang masuk ke dalam lift.
Saat sampai di lantai 18, lift terbuka dan pria tersebut masuk mengenakan jersey singlet warna putih.
Pria dengan tubuh gempal dan berkepala plontos tersebut mendorong troli berisi penuh barang.
Mulai dari tas warna biru dan juga dua guling, sedangkan di bawahnya terdapat barang yang dibungkus kresek hitam besar.
Ia juga sempat terlihat menyapa pria yang sudah ada di dalam lift.
Dari hasil penelusuran Tim Herald Jabar. Sosok wanita yang menjadi korban pembunuhan pria tersebut ternyata bernama Ade Yunia Rizabani Paembonan.
Lantas siapa sebenarnya Ade Yunia Rizabani Paembonan?
Korban yang berinisial AYR itu diketahui berusia 36 tahun, kelahiran 23 Juni 1986.
Ade Yunia diketahui pernah bekerja di sebuah Perusahaan bernama PT Kencana Arind Murni di Jakarta.
Dalam perysahaan itu ia bekerja di bagian Marketing.
Hal itu diketahui dari profil atau data diri korban di akun LinkdIn miliknya.
Wanita yang Dibunuh dan Dibungkus Plastik Hitam hingga Dibuang di Bawah Tol Becakayu itu juga diketahui merupakan lulusan salah satu Universitas yang ada di Jakarta Barat.
Ade merupakan lulusan Universitas Mercu Buana.
Ia mengenyam pendidikan di kampus tersebut selama 4 tahun.
Hal itu diketahui dari lama PDDikti yang menampilkan data mahasiswanya.
Sebelumnya diberitakan, mayat perempuan asal Toraja Ade Yunia Rizabani Paembonan (36) ditemukan tewas, di bawah Tol Becakayu, Jalan Inspeksi Kalimalang, Kelurahan Jatibening, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, menggegerkan warga karena kondisinya yang terbungkus kantong plastik berwarna hitam pada Senin (17/10/2022) malam.
Selain dibungkus plastik hitam, kantong plastik yang membungkus mayat itu juga dililit kembali menggunakan lakban berwarna hitam. Adapun, hanya pada bagian jari kaki yang terlihat dari bungkusan tersebut.
Peristiwa sadis ini menurut keterangan Kombes Hengki berawal saat pelaku R mengajak korban untuk ke apartemen. Di sana, pelaku mengajak ngobrol korban soal podcast.
“Jadi korban dengan tersangka ini rekan kerja. Tersangka mengajak korban ke apartemen. Setibanya di apartemen, mereka ngobrol soal podcast,” kata Hengki kepada awak media.
Hengki menyebut bahwa dari obrolan itu, tersangka R diduga sakit hati karena ucapan korban.
Akan tetapi, menurut keterangan dari Kombes Hengki bahwa tim penyidik masih menggali motif tersebut. Hal ini lantaran barang korban dibawa tersangka.“Kami masih menggali soal motif. Keterangan sementara karena sakit hati, tetapi masih kami dalami karena ada barang-barang korban yang diambil,” ungkap Kombes Hengki.
Sumber: herald