GELORA.CO -Empat anak buah Ferdy Sambo sempat melihat secara langsung salinan CCTV yang merekam keberadaan Brigadir J di rumah dinas Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Keempatnya yaitu Baiquni Wibowo, Arif rachman Arifin, Chuck Putranto dan Ridwan Rhekynellson soplangit.
Salinan CCTV di rumah Duren Tiga, Jakarta Selatan ini merupakan permintaan Ferdy Sambo kepada Chuck Putranto yang sebelumnya ditegur karena CCTV sempat berada di tangan penyidik Polres Metro Jakarta Selatan. Oleh Baiquni Wibowo, CCTV ini disalin.
Hal ini terungkap dalam surat dakwaan Hendra Kurniawan, mantan Karo Paminal Divisi Propam Polri yang dibacakan jaksa di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 19 Oktober.
"Bang ini Joshua masih hidup," kata Chuck Putranto yang tengah menyaksikan rekaman CCTV.
Oleh Baiquni Wibowo, rekaman itu diputar ulang antara menit 17.07 sampai 17.11 WIB. Keempatnya melihat bahwa Nopriansyah alias Brigadir J masih hidup, mengenakan baju putih dan berjalan dari pintu depan rumah menuju pintu samping melalui taman rumah dinas Ferdy Sambo.
Melihat hal ini, Arif Rachman kaget karena beberapa hari yang lalu informasi tentang kronologis kejadian tembak menembak yang disampaikan mantan Kapolres Jaksel Kombes Budhi dan Karo Penmas Polri tidak sama dengan apa yang dilihat.
"Akhirnya Arif Rachman keluar dari rumah saksi Rhekynellson langsung menghubungi Hendra Kurniawan menggunakan whatsapp call untuk meminta arahan," tambah jaksa.
Mendengar suara Arif Rachman melalui telepon gemetar dan takut lalu Hendra Kurniawan menenangkannya dan meminta agar pada kesempatan pertama ini Arif Rachman dan dirinya terlebih dahulu menghadap Sambo.
Pada Rabu, 13 Juli 2022, keduanya menghadap Sambo di ruangan kerja. Saat itu Sambo menanyakan maksud kedatangan kedua orang ini.
Hendra lantas menjelaskan apa yang dilihat dari rekaman CCTV yang dengan jelas menampilkan kalau Brigadir J masih hidup. Hal ini berbeda dengan keterangan Ferdy Sambo yang sejak awal menyebut Brigadir J tewas dalam insiden tembak menembak dengan Bharada E.
"Masa sih," respons Ferdy Sambo mendengar cerita itu.
Ferdy Sambo begitu marah karena setelah dijelaskan perbedaan itu seolah-olah ada ketidakpercayaan dari anak buahnya. "Kamu musnahkan dan hapus semuanya (salinan CCTV)," perintah Ferdy Sambo kepada Arif Rachman.
Sumber: voi