GELORA.CO -Spanduk ataupun Baliho Babi Guling yang diberangus oleh pihak aparat disikapi dengan tegas oleh Anggota DPD RI Perwakilan Bali, Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa atau dikenal dengan panggilan Arya Wedakarna.
Dalam media sosialnya yang diupload baru-baru ini menduga penurunan baliho di jalur-jalur yang akan dilewati delegasi dari negara G20 tersebut karena adanya oknum pejabat di pusat yang tidak suka dengan Bali dan atau pejabat di Bali yang cari muka.
Anggota DPD RI Perwakilan Bali, Arya Weda Karna menggangi tentang viralnya spanduk ataupun baliho babi guling yang diberangus, terutama di jalur-jalur yang dilewati oleh peserta G20.
"Tiang curiganya, ini ada dua kemungkinan. Pertama, ada pejabat di pusat yang selama ini, oknum-oknum pejabat ini yang memang track recordnya anti terhadap Bali. Kalau bisa dibilang, mereka tidak suka, dan saya tau pejabat-pejabat itu siapa,” ujarnya.
Kemungkinan kedua, kata Arya Wedakarna, ada pejabat lokal di Bali yang ingin cari muka dengan pejabat pusat. “Ini yang berbahaya," ujarnya.
Untuk itu, Arya berencana akan mengirimkan surat protes kepada panitia G20 terkait hal ini dan meminta agar Bali ditampilkan apa adanya, karena para pejabat G20 sudah mengetahui bahwa Bali sendiri mayoritas penduduknya beragama Hindu dan diperbolehkan untuk menikmati Bali.
Diketahui, Netizen di Bali banyak yang nyinyir karena dilakukan pemberangusan spanduk atau baliho warga yang berjualan babi guling. Tak sedikit yang membandingkan dengan baliho-baliho politikus yang memarkan keberagaman, seperti baliho Puan Mahari dan sebagainya.
Sumber: suara