GELORA.CO - Youtuber Atta Halilintar buka suara setelah dilaporkan ke Bareskrim Polri atas dugaan penipuan dan penggelapan dana robot trading Net98. Dia dilaporkan karena menerima uang dari Reza Paten.
Di akun intagram prbadinya, dia mengatakan bahwa lelang barang bersejarah paling pertama atau headband dengan tujuan hasil lelang untuk amal.
Uang tersebut, kata dia, untuk membantu pembangunan tempat peghapal Alquran dan pembangunan masjid. Akan tetapi dia belum menjelaskan berapa dana yang dikeluarkan untuk hal tersebut.
"Tujuan dana hasil lelang itu akan digunakan untuk membantu pembangunan tempat penghapal AlQuran dan juga membantu pembangunan masjid," tulis Atta dilihat Suara Denpasar, Kami (27/10/2022).
Saat pelelangan, Atta melanjutkan, tidak mungkin bertanya dari mana uang tersebut bermuara. Sebab saat itu dia menggelar lelang terbuka.
"Banyak yang mengikuti lelang itu dan ditutup dengan tanggal dan jam yang sudah ditentukan," kata suami Aurel Hermansyah.
Terkait rubot trading Net89, dia mengaku tidak mengerti sama sekali. Dia juga mengaku tidak pernah ikut permainan tersebut.
"Saya sama sekali tidak mengerti dan tidak pernah ikut trading-trading robot," sambungnya.
Dia berharap dengan klarifikasi tersebut, namanya tidak dikaitkan dengan robot trading atau penipuan.
Diberitakan sebelumnya, Atta bersama sejumlah artis lainnya dilaporkan dalam kasus terkait robot trading pada Rabu (26/10/2022). Pelapor adalah 230 orang yang mengaku menjadi korban robot trading Net89.
Zainul Arifin, pengacara korban robot trading mengatakan Atta turut menjadi terlapor karena diduga menerima aliran dana investasi bodong dari Reza Paten, pemilik Net89.
Atta Halilintar, kata dia, pernah menerima uang dari Paten karena sang YouTuber melelang bandana Rp 2,2 miliar.
"Atta Halilintar diduga melelang bandana ya Rp 2,2 miliar dari foundernya Net89, Reza Paten," kata Zainul Arifin di Mabes Polri dikutip dari Suara.com, Rabu (26/10/2022).
Adapun sejumlah nama publik figur yang ikut dilaporkan Taqy Malik, Kevin Aprilio, Ady Prakarsa dan Mario Teguh. Selain mereka, ada ratusan orang lagi yang ikut dilaporkan yaitu 7 orang founder, 5 CEO, 37 orang terkait leadernya serta puluhan lain yang terkait dengan kasus ini.
Sumber: suara