Arteria Dahlan Ungkap Indikasi Judi Bola Sehingga Laga Arema vs Persebaya Digelar Malam Hari

Arteria Dahlan Ungkap Indikasi Judi Bola Sehingga Laga Arema vs Persebaya Digelar Malam Hari

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Anggota DPR Komisi III, Arteria Dahlan, mengungkapkan ada sejumlah kejanggalan terkait jadwal malam laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu, 1 Oktober 2022 lalu.

Awal Mula Tragedi Kanjuruhan

Laga ini menjadi awal mula petaka Tragedi Kanjuruhan terjadi. Di mana tragedi itu terjadi selepas pertandingan selesai. Ratusan suporter meninggal dunia karena panik dengan banyaknya tembakan gas air mata mengarah ke tribun.

Laga Malam Sangat Menguntungkan

Arteria yang merupakan mantan pengurus PSSI mengaku tahu betul efek dari sepak bola digelar malam hari. Dari segi bisnis sangat menguntungkan. Selain itu, laga malam hari juga disukai pelaku judi bola.

"Saya ini mantan pengurus PSSI sejak 2005 tahu betul sepak bola seperti apa. Main siang sama main malam itu berbeda. Main malam pasti penontonnya banyak. Main malam hak siar televisi lebih mahal. Main malam indikasi judinya ada," kata Arteria di Malang, Kamis, 13 Oktober 2022.

Lihat Sejumlah Kejanggalan

Politisi PDI Perjuangan itu juga melihat sejumlah kejanggalan dalam laga ini. Arema yang bermain dengan dukungan penuh Aremania tetapi justru kalah 2-3 atas Persebaya. Apalagi diketahui sebelumnya Arema memiliki rekor 23 tahun tidak terkalahkan dari Persebaya selama main di kandang.

"Ini perlu dicermati (judi). Masa sih main malam penonton full Aremania, kemudian kok bisa kalah 2-3. Saya bukan katakan ini ada perjudian tapi ini harus kita cermati. Kalau ada judi, main seri saja sudah untung itu bandar. Jadi kita harus gali sedalam-dalamnya," ujar Arteria.

132 Orang Meninggal Dunia

Dalam tragedi Kanjuruhan sebanyak 132 Aremania dan Aremanita meninggal dunia. Lebih dari 600 suporter mengalami luka-luka. Bahkan sampai saat ini puluhan Aremania masih mengalami pendarahan pada bagian mata hingga matanya memerah.

"Nanti kita akan lihat, pertanggung jawaban polisi sejauh mana. Apakah cukup Kapolres dan Kapolda dicopot. Lalu teman-teman Panpel apa cukup dengan panpel," tutur Arteria.

Sumber: viva
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita