GELORA.CO - Peretas atau hacker Bjorka viral beberapa hari kebelakang. Peretas atau hacker Bjorka hadir saat masyarakat resah karena kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak atau BBM.
Peretas atau hacker Bjorka muncul di kanal media sosial dengan membongkar beberapa data pribadi pejabat publik serta dokumen yang diduga rahasia negara dari Badan Intelejen Negara (BIN).
Lantaran terinspirasi dari aksi Bjorka, beberapa masyarakat dengan memakai topeng hacker tersebut turun ke jalan di kota Tasikmalaya, Jawa Barat.
Pendemo memakai topeng hacker Bjorka dan topeng Salvador Dali melakukan aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga BBM.
Aksi masyarakat pakai topeng hacker Bjorka ini berlangsung di jalan di Tugu Asmaul Husna Jalan HZ Mustofa Kota Tasikmalaya.
Lewat aksinya, para peserta bertopeng Bjorka dan Salvador Dali ini membentangkan spanduk bertuliskan BBM Naik, Jokowi Turun serta tulisan lain seperti Lawan Oligarki.
“Kami meminta kepada pemerintah Jokowi untuk menurunkan harga BBM bersubsidi,” kata salah seorang peserta aksi yang enggan disebut namanya.
“Aksi ini dilakukan untuk penolakan keras terhadap kenaikan harga BBM bersubsidi oleh pemerintah.
“Kebijakan Presiden Jokowi ini membuat rakyat semakin sulit di tengah ekonomi yang belum pulih pascapandemi,” katanya.
Di samping itu, fenomena para hacker diantaranya Bjorka ikut menarik perhatian para peserta aksi. Sistem keamanan yang dibangun pemerintah mampu dibobol peretas.
“Bukan berarti membenarkan sepenuhnya hal tersebut, akan tetapi seharusnya pemerintah itu lebih berfikir.”.
Diketahui, sebelum membongkar identitas orang dekat Istana, hacker Bjorka mencuri data identitas 1,2 miliar warga Indonesia dari Kominfo yang dijual ke darkweb.***
Sumber: sewaktu