Ternyata Putri Tahu Si Kuat dan Brigadir J Tidak Akur saat di Magelang, Komnas HAM: Bilang Gitu...

Ternyata Putri Tahu Si Kuat dan Brigadir J Tidak Akur saat di Magelang, Komnas HAM: Bilang Gitu...

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Ternyata istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi mengetahui perselisihan antara Kuat Ma'ruf dan Brigadir J saat berada di Magelang.

Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat diketahui tak memiliki hubungan harmonis dengan 'skuad lama' Ferdy Sambo, yakni Kuat Ma'ruf.

Kuat Ma'ruf disebut merupakan orang terlama dalam keluarga Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Tugasnya diketahui merupakan warga sipil yang bertugas sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) dan sopir Putri Candrawathi.

Saat rekonstruksi, peristiwa di Magelang diungkap di depan tim penyidik dan pihak eksternal, Komnas HAM dan Kompolnas.

Salah satu yang diadegankan adalah saat Putri Candrawathi tengah berbaring dan tampak sedang mengobrol dengan Kuat Ma'ruf.

Obrolan Putri dan Kuat diungkap Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik, bahwa Putri tampak mengetahui perselisihan antara Kuat dan Brigadir J.

Saat reka ulang itu, Putri yang sedang berbaring dan Kuat duduk di lantai itu, memberi nasihat agar ia dan Brigadir J tak saling berselisih alias ribut.

"Bilang gitu, 'Jangan ribut-ributlah, selesaikan saja dengan baik-baik," ujar Taufan menirukan ucapan Putri Candrawathi.

Putri Candrawathi Jatuh di Kamar Mandi

Kata Komnas HAM, terdapat peristiwa yang tak direkonstruksi atau direka ulang saat di Duren Tiga.

Taufan Damanik bilang, sebelum Putri seolah-olah memeragakan sedang berbaring di atas tempat tidurnya, terdapat peristiwa tersangka pembunuhan berencana Brigadir J itu terjatuh di kamar mandi.

"Iya, iya, artinya itu kan peristiwa yang di kamar (mandi) tidak direkonstruksi," kata Taufan Damanik.

Setelah Putri Candrawathi mengobrol dengan Kuat, terdapat adegan Brigadir J dan Bripka Ricky Rizal dipanggil.

Kemudian pemeran pengganti Brigadir J seolah masuk dan duduk di lantai, sementara Putri Candrawathi berbaring.

Kuat Ma'ruf Bopong-bopong Putri?

Orang yang pertama kali menyebut kalau Kuat Ma'ruf yang membopong-bopong Putri Candrawathi adalah eks pengacara Bharada E, Deolipa Yumara.

Deolipa mengaku kalau dia mendapat keterangan dari Bharada E, di mana mantan kliennya itu mencurigai Kuat dan Putri memiliki hubungan gelap.

"Jadi Bharada Eliezer ini ngomong,'Saya curiga bang itu si Kuat ada main sama Putri'. Oh pantes, jawab saya," ujar Deolipa.

"Jadi Yosua dikorbanin," ujarnya dilansir Disway.id dari Program acara 'Kabar Petang' yang diunggah pada 29 Agustus 2022.

Deolipa menilai jangan sampai Brigadir J yang disangkakan melakukan pelecehan terhadap Putri Candrawathi.

"Cuma jangan sampai motifnya adalah Yosua melecehkan Putri Candrawathi, nggak ada itu.

"Yang ada Kuat (Ma'ruf) dan Putri ketahuan lagi making love ya kan," ujar Deolipa.

Untuk siasati Brigadir J yang saat itu tahu rahasia keduanya, Kuat dan Ma'ruf diduga baru melancarkan skenario pertama, yakni menelepon Ricky kepada Bharada E.

Selain itu, kabarnya Kuat Ma'ruf juga yang menyarankan agar Putri Candrawathi melapor kepada Ferdy Sambo, kalau dia seolah-olah menjadi korban pelecehan oleh Brigadir J.

"Makanya Putri buru-buru lapor ke Riki supaya dateng, si Kuat buru-buru lapor ke Sambo seolah-olah Yosua adalah pelakunya, padahal Yosua ini korban," tambahnya.

Lantas dugaan ini diperkuat dengan adanya kabar Kuat Maruf ternyata ada di dalam rumah Magelang bukan di luar.

PERAN KUAT MA'RUF DALAM KASUS PEMBUNUHAN BERENCANA TERHADAP KORBAN BRIGADIR J

Kuat dugaan, Kuat Ma'ruf memiliki peran besar dalam kasus pembunuhan berencana Brigadir J yang terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Kuat Ma'ruf yang merupakan warga sipil yang bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) tepatnya sopir Irjen Ferdy Sambo.


Kuat Ma'ruf diketahui sudah lama menjadi bagian dari keluarga Ferdy Sambo. Bahkan warga sipil tersebut juga dipercaya 'menyimpan' informasi penting Sambo.

Kuat Ma'ruf juga disebut sebagai sosok yang berperan mengancam membunuh Brigadir J.

Pesan ancaman pembunuhan itu diterima Brigadir J malam hari sebelum hari dihabisi.

Sumber: disway
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita