GELORA.CO -Usulan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indarwati agar Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada 8 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diberikan dalam bentuk Barang Milik Negara (BMN) disorot masyarakat.
Pengamat Politik dari Univeristas Indonesia (UI) Rocky Gerung menilai bahwa upaya yang disebutkan dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi nasional itu aneh.
Kata dia, Sri Mulyani seolah ingin mengembalikan Indonesia ke zaman barter atau tukar barang dibayar barang tanpa perantaraan alat tukar uang.
“Tadi pagi saya baca Sri Mulyani memberi PMN dalam bentuk barang. PMN adalah aset negara dikasih pada BUMN, karena negara nggak punya uang, jadi kita balik pada sistem barter,” kata Rocky dalam diskusi virtual Indonesia Leaders Talk bertajuk “Blue Print Ekonomi Indonesia” pada Jumat malam (23/9).
Menurut Rocky, Indonesia di bawah pemerintahan kepemimpinan Joko Widodo melalui Menkeu Sri Mulyani sedang menunjukkan betapa negara kelabakan karena tidak punya uang.
Padahal, untuk memulihkan perekonomian nasional tanpa harus “menggadaikan” aset negara dengan sistem barter itu bisa dilakukan oleh negara.
“Itu artinya ada izin untuk menjual aset jadi departemen keuangan Bu Sri Mulyani menganggap bahwa lebih cepat sebetulnya jual aset daripada dia buka brankas yang yang udah kosong,” cetusnya.
Atas dasar itu, Rocky menyebut bahwa Sri Mulyani seolah sedang menunjukkan kapasitasnya kepada dunia internasional sebagai seorang Menkeu alias pembantu Jokowi untuk memulihkan perekonomian nasional.
“Misalnya ada dua orang di Singapura lagi ngopi terus dia baca berita itu, lalu apa yang mereka pikirkan karena terlihat bahwa Indonesia memang tidak punya lagi kapasitas,” pungkasnya.
Sumber: RMOL