Setelah Sudutkan Brigadir J, Pendeta Gilbert Sasar Bharada E: Sambo Perintahkan Tembak, Bukan Bunuh!

Setelah Sudutkan Brigadir J, Pendeta Gilbert Sasar Bharada E: Sambo Perintahkan Tembak, Bukan Bunuh!

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pendeta Gilbert Lumoindong memberi pembelaan kepada eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo atas kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J).

Dia menegaskan jenderal bintang itu tak sekalipun memerintahkan Bharada Richard Eliezer (Bharada E) untuk membunuh Brigadir J. 

Instruksi Ferdy Sambo, kata dia sangat jelas yakni menyuruh menembak dengan maksud memberi pelajaran kepada Brigadir J yang diduga telah melecehkan istrinya Putri Candrawathi. 

"Bharada E diperintahkan menembak maksudnya bukan membunuh, tetapi hanya menyadarkan supaya dia mau mengakui perbuatannya. Kemudian pembunuhan itu terjadi," kata pendeta Gilbert dalam sebuah video di saluran Youtubenya dikutip Populis.id Senin (26/9/2022). 

Tidak hanya itu, Pendeta Gilbert mengatakan, setelah Brigadir terkapar usai dihujani lima tembakan, Ferdy Sambo memanggil ambulans, dia tidak ingin peristiwa pembunuhan dan pemerkosaan kepada istrinya diketahui publik. 

"Ada upaya memanggil ambulance karena gak mau cerita ini diketahui publik dan sangat memalukan," ujarnya lagi. 

Dalam kesempatan itu, Pendeta Gilbert dengan tegas membantah klaim pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak yang menyebut, motif pembunuhan itu karena pernikahan Ferdy Sambo dengan seseorang yang dipanggil ‘si cantik’ dibongkar Brigadir J. Ferdy Sambo dan sicantik disebut telah dinikahkan seorang rohaniwan. 

Menurutnya, motif yang dikemukakan Kamaruddin Simanjuntak tak masuk akal, sebab sebagai seorang pemeluk Kristen Ferdy Sambo pasti mengetahui peraturan pernikahan dalam agama yang dianut, yakni tak ada pernikahan siri atau nikah di bawah tangan. 

"Saya pikir itu rohaniawan gila kali, kita kan Kristen tidak mengenal pernikahan siri. Makin ke sini terlihat garingnya,” katanya lagi. 

Tegas membantah pernyataan Kamaruddin, Pendeta Gilbert secara tak langsung justru mendukung Ferdy Sambo, dimana jenderal bintang dua itu menyebut dirinya menghabisi Brigadir J,  lantaran yang bersangkutan melecehkan dan  memperkosa istrinya, Putri Candrawathi. 

"Ini merupakan aib yang menakutkan kalau seorang istri jenderal bintang dua diperkosa oleh ajudannya. Kelihatannya FS mau menutupi cerita ini dan tak mau membongkarnya karena dalam keadaan yang sangat marah di tengah diberitahu istrinya bahwa kejadian itu terjadi di Magelang kemudian baru diceritakan setelah tiba di Jakarta,"  kata Pendeta Gilbert.

Pendeta Gilbert menegaskan, pemerkosaan bisa dilakukan siapa saja dengan menyasar siapapun, kata dia selama ini sudah banyak terjadi kasus pelecehan mengerikan seperti ayah kandung merudapaksa anak kandungnya. Jadi menurutnya, kemungkinan Brigadir J melecehkan Putri Candrawathi juga bisa terjadi.

"Bicara tentang perkosaan jangan pernah bicara gak mungkin. Bahkan ketik di google anak perkosa ibu kandung, bapak perkosa anak kandung saja ada. Jadi gak ada istilah gak mungkin," tuturnya. 

Sumber: populis
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita