GELORA.CO - Pengamat politik Tanah Air, Rocky Gerung kembali membuat heboh. Kali ini dirinya menilai jika rezim pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terancam jatuh pada tahun 2022 ini.
Hal ini dikatakan Rocky usai evaluasi politik serta hukum.
"Jadi di dalam kerangka itu kita evaluasi politik dan hukum kita hari ini, sebetulnya kita bisa terangkan bahwa langit masih mendung," ujarnya dalam YouTube Refly Harun, seperti dilihat Selasa (27/9/2022).
"Dan kita dibayang-bayangi oleh petir, guntur, dan badai, dan itu yang mungkin terjadi dalam semester pertama 2022," lanjut dia.
Sementara itu, ia mengatakan tahun 2022 merupakan tahun paling berbahaya bagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Tercatat, pada Juli 2022, utang negara telah tembus di angka Rp7.163,12 triliun, atau setara 39,56 persen produk domestik bruto (PDB).
"Karena kita tahu 2022 itu adalah tahun anggaran yang paling berbahaya, hutang akan meningkat, sementara pendapatan pajak menurun," jelasnya.
"Jadi anggaran 2022 itu yang akan memastikan apakah rezim ini berlanjut apa enggak, karena itu tadi kita mulai dengan istilah rezim fatigue, kelelahan rezim," pungkas dia.
Dilansir dari CNBCIndonesia, Sri Mulyani Indrawati mengklaim jika pengelolaan utang yang prudent, didukung dengan peningkatan pendapatan negara yang signifikan dan kualitas belanja yang lebih baik, merupakan bentuk komitmen dan tanggung jawab pemerintah dalam menyehatkan APBN.
Dalam usaha menyehatkan APBN, Kemenkeu mengklaim telah mengelola portofolio utang agar optimal. Sehingga peningkatan utang pun telah diperhitungkan secara matang demi mendapatkan risiko dan biaya yang paling efisien.
Dari segi jatuh tempo, komposisi utang pemerintah, diklaim Kemenkeu dikelola dengan mempertimbangkan kemampuan bayar dan kapasitas fiskal.
"Hal ini dapat dilihat dari rata-rata jatuh tempo (average time to maturity) sepanjang tahun 2022 ini masih terjaga di kisaran 8,7 tahun," jelas Kemenkeu lagi.
Sumber: populis