Saran Mulyadi UI: Kalau Mau Demo, Pastikan Kekuasaan Jatuh

Saran Mulyadi UI: Kalau Mau Demo, Pastikan Kekuasaan Jatuh

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Dosen Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia, Mulyadi membocorkan teori agar kenaikan harga BBM dicabut. Yakni, memastikan kekuasaan jatuh sehingga menjadi ancaman bagi pemerintah.

Hal itu diungkapkan oleh Mulyadi dalam acara diskusi publik bertajuk "BBM Naik, Rakyat Menjerit" yang diselenggarakan oleh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) yang disiarkan secara langsung di kanal YouTube FNN TV pada Rabu sore (14/9).



Mulyadi mengatakan, dirinya belakangan ini melihat adanya kegelisahan di kalangan masyarakat yang mempertanyakan kerja dunia perguruan tinggi atas kenaikan harga BBM.

"Apakah ilmu-ilmu yang ada itu bisa membebaskan kami? Sebenarnya bisa pak, saya akademisi ilmu politik, kalau ilmu saya diterapkan dengan baik, saya yakin itu, saya yakin sekali negara ini bisa baik. Cuma saya bilang tadi, ilmu politik itu dengan politik itu berbeda, bertolak belakang itu," ujar Mulyadi seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Rabu malam (14/9).

Mulyadi menjelaskan bahwa, praktik politik yang terjadi tidak ada satu pun yang cocok dengan ilmu-ilmu politik yang diajarkan para akademisi di perguruan tinggi.

"Jadi betul-betul kamu gelisah pak, kami gelisah, sama gelisahnya kira-kira teman-teman di Fakultas Hukum, melihat Hukum itu hanya baik di Fakultas Hukum di meja studi," kata Mulyadi.

Mulyadi lantas menjelaskan terkait apa yang dipraktikkan negara selama ini. Mulyadi menyebut, ada satu paham yang berkembang, yakni paham liberalisme.

Mulyadi pun menyampaikan satu teori liberalisme, yakni berbunyi "banteng-banteng yang cacat yang sudah tua sakit-sakitan itu harus mati".

"Saya menghaluskan ini, sebenarnya dia mau bilang, 'orang tua yang tidak ada manfaatnya mati aja'. Dia cuma mengatakan banteng-banteng yang cacat, sakit-sakitan yang sudah tua, itu gak ada gunanya anda hidup, kalau anda hidup hanya membebani generasinya, karena itu sebaiknya anda meninggal, sebaiknya anda mati," jelas Mulyadi.

"Kalau anda mati ada dua surga yang saudara dapat. Surga yang pertama tadi karena penderitaannya sudah berakhir, dan surga yang kedua karena memberikan kesempatan kepada generasinya untuk berkembang. Nah karena itu, teori ini menjelaskan," sambung Mulyadi.

Selanjutnya kata Mulyadi, liberalisme yang masuk dalam ilmu sosial wujudnya adalah individualisme. Sehingga, jika masuk dalam dunia politik, lahir yang namanya demokratisme.

"Demokrasi merupakan paham yang menganggap bahwa apa yang disepakati secara umum mau ditentang sama masyarakat atau tidak, ndak peduli, karena itu landasan hukum," kata Mulyadi.

Untuk itu kata Mulyadi, meskipun masyarakat berdemo menolak kenaikan harga BBM, pemerintah tidak akan mencabutnya jika merasa tidak adanya ancaman.

"Ya karena itu kalau anda mau demo, pastikan bahwa kekuasaan tuh jatuh, kalau tidak jatuh ndak ada gunanya bagi mereka. Ini teori ya, pembahasan teoritisnya seperti itu," pungkas Mulyadi.

Sumber: RMOL
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita