GELORA.CO - Salah satu tokoh yang sangat getol melontarkan kritik, Dr. Rizal Ramli menyindir pihak yang menyewa lembaga lembaga survei yang sengaja mendongkrak elektabilitas atau rating pemesan. Ia tak menyebut nama, namun itu kemungkinan terkait pemilihan presiden atau kinerja pemerintahan.
Sorotan Rizal Ramli adalah hasil survei yang cenderung dimanipulasi. Mantan menteri itu menyebut apa yang ia cermati ini sama seperti fenomena di pemilihan gubernur DKI Jakarta.
“Waktu pilkada DKI, 9 lembaga SurveyRP perkirakan Ahok menang 2-4%. Nyatanya kalah 15%. Salah ramalan: 17-19% = 8,5 s/d 9,5 X margin of error (2%). Itulah track record surveyRP – ‘penipuan-berbungkus-survey’. Hari (ini) ada juga yg sewa 7 surveyRP, ratingnya naik terus setiap minggu,” cuit Rizal di akun Twitter pribadinya, @RamliRizal.
Tweet mantan tokoh mahasiswa itu mendapat banyak tanggapan. “Kura² dalam perahu bpk. Pilkada DKI ada kejadian khusus, tambah digembosi dgn politisasi identitas, kalau sungguh² urusan kinerja, ga bakalan lolos gub AB. Mau gol di 2024, tirulah cara² pilkada DKI, murah meriah loh pak,” balas pemilik akun @Arai***.
Netizen lain mendukung cuitan Rizal Ramli. “Bapak kalo ngomong selalu terbukti, ramalan ekonominya tepat sekali, prof.bidang ekonomi yang sejajar dengan bapak Bengawan ekonomi Indonesia prof.Soemitro Djojohadikoesoemo,” kata @anjasj***.
“Di Wakanda selalu seperti ini: Giring opini pasti menang mulai dari SurpeiRp, PengamatRp, BuzzeRp, MediaRp. Kemudian dikondisikan agar QC sesuai opini yg telah terbentuk. Terakhir RC dikondisikan agar sesuai QC. Sementara pengadilan atas perselisihan telah diamankan,” komentar @NKRIndonesi***.
Pemilik akun bernama @AbuAyma37315*** lebih pedas dalam mengeritik. “Kebusukan yang terstruktur sistematis dan massif,” katanya.
@MnurRai*** sementara itu mengaku sedikit bingung dengan survei saat ini. “Orang demo setiap hari aja survey tingkat kepuasan masih diatas 60℅ . gila nggak tuh,” sindirnya. (*)
Sumber: herald