GELORA.CO - Partai Demokrat, NasDem, dan PKS disebut-sebut sudah sepakat akan mengusung Anies Baswedan sebagai Capres 2024.
Namun, ketiga partai diyakini masih alot dalam menentukan siapa yang bakal menjadi calon wakil presiden mendampingi Anies.
Direktur Eksekutif Ide Cipta Research and Consulting (ICRC) Hadi Suprapto Rusli menilai, ketiga partai tersebut menyodorkan jagoannya masing-masing untuk menjadi Cawapres.
NasDem misalnya, mengajukan nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Sedangkan Demokrat ngotot mengusulkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Sementara PKS mengusulkan nama mantan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, mantan Presiden PKS Sohibul Iman, mantan Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu.
Hadi menjelaskan, dari nama-nama Cawapres yang disodorkan tersebut sosok AHY, Khofifah, atau Andika yang bisa saling melengkapi dengan Anies dan memiliki potensi menang besar.
Menurutnya, untuk menghindari jalan buntu, ketiga partai bisa mengambil jalan tengah dengan memilih tokoh non-partai. Pilihannya yakni Andika atau Khofifah.
Di antara keduanya, elektabilitas Khofifah lebih tinggi. "Jadi paling diunggulkan tentu Khofifah," tandas Hadi dalam keterangnya dikutip dari KBA News, Kamis (29/9/2022).
Sebelumnya, politikus senior NasDem Zulfan Lindan mengatakan partainya akan mengumumkan koalisi dan Capres yang bakal diusung pada 10 November 2022.
Dia pun memberikan sinyal bahwa NasDem, PKS, dan Demokrat sudah 80 persen mencapai kata sepakat untuk mengusung Anies Baswedan sebagai Capres 2024.
Namun, ia mengungkapkan bahwa nama Cawapres Anies masih terus digodok hingga matang. Tentunya, ketiga partai mencari sosok yang berpotensi menang.
Sumber: populis