Pengamat: Indonesia Butuh Terobosan Agar Presiden Tidak Hanya Jawa

Pengamat: Indonesia Butuh Terobosan Agar Presiden Tidak Hanya Jawa

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pengamat Poltik Adi Prayitno menduga Indonesia masih bisa memiliki sosok presiden yang berasal dari luar pulau Jawa atau beragama Islam.

Hal tersebut dia ucapkan utnuk menyoroti pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan realistis terjadi di Indonesia.

Seperti diketahui, sebelumnya Luhut mengatakan orang dari luar Jawa sulit menjadi presiden jika pemilihan umum dilaksanakan dalam waktu dekat.

“Tentu butuh usaha yang keras ke depan supaya capres itu bukan hanya orang Jawa dan Islam,” ujar Adi kepada GenPI.co, Sabtu (24/9).

Meski demikian, dirinya mengaku tidak tahu persis butuh waktu berapa lama agar hal tersebut bisa benar-benar terjadi.

“Yang jelas, harus ada upaya keras supaya referensi orang berdasarkan pilihan wilayah dan agama itu seara perlahan berangsur hilang,” tuturnya.

Dengan demikian, seorang yang berasal dari mana pun dan agama apa pun punya potensi yang sama menjadi presiden di Indonesia.

“Hal tersebut juga bisa menegaskan bahwa Indonesia bukan hanya Jawa saja,” ucapnya. 

Menurutnya, keseluruhan warna Indonesia bisa mewakili menjadi wajah pemipin yang mewakili tanah air.

“Oleh sebab itu, ke depanya memang harus ada revolusi besar bahwa pemipin itu tidak harus orang jawa, akan tetapi bisa dari berbagai kalangan,” ujar Adi.

Adi juga menegaskan bahwa semua orang berhak untuk menjadi pemimpin. Oleh sebab itu, menurutnya, butuh tobosan dan manuver besar supaya psikologi pemilih Indonesia berubah.(*)

Sumber: genpi
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita