GELORA.CO -Pandemi virus corona memang mulai menurun, dan kualitas virus Covid-19 sekarang juga tak mengerikan seperti dulu.
Namun, bagi orang yang pernah terpapar virus Covid-19 (penyintas), mereka umumnya mengalami long covid.
Mungkin sudah pada tahu bahwa penyintas banyak yang mengalami long covid.
Akan tetapi, tak banyak yang tahu seberapa besar penyintas yang mengalami long covid.
Menurut Juru bicara Kementerian Kesehatan RI dr Mohammad Syahril, ada sekitar 33 persen pasien Covid-19 di Indonesia mengalami long covid.
Terkait hal ini, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) dr Agus Dwi Susanto pun beri tanggapan.
"Terkait data lengkap yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan memang fakta yang ditemukan," ungkapnya dalam acara pertemuan Ilmiah Khusus Perhimpunan Dokter Paru Indonesia 'Strategy for Emergency Diseases: Key Role For Lung Herath di Jakarta, Sabtu (23/9/2022).
Dr Agus pun mengatakan jika pihaknya pada tahun 2021 melakukan riset dan menemukan long Covid-19. Bahkan, dengan prevalensi yang lebih tinggi yaitu sekitar 62,5 persen.
Di dalam riset tersebut terdapat beberapa keluhan yang muncul. Pertama, pasien kerap merasa kelelahan. Kedua, yaitu keluhan pada paru-paru dengan gejala batuk dan sesak nafas.
Ia pun memaparkan pengalaman sebagai dokter paru-paru. Di mana, pasien yang sudah sembuh dari Covid-19, tapi masih sering datang ke rumah sakit.
Hal ini dikarenakan masih terdapat keluhan menetap seperti batuk dengan nafasnya yang sesak," paparnya lagi.
Sebenarnya, kata dr Agus gangguan kesehatan pada alat pernafasan pasca Covid-19 pada sebagian pasien bisa diobati dan sembuh seperti sedia kala.
Saat ini sudah ada pedoman dalam penanganan pasien Covid-19 dengan beberapa obat-obat yang tersedia di Indonesia.
"Hasilnya, alhamdulillah beberapa data yang kami dapat dari rumah sakit ditangani secara baik. Memang membutuhkan waktu sekitar tiga sampai enam bulan. Setelahnya bisa sembuh," pungkas dr Agus.
Sebelumnya, pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman mengingatkan untuk mewaspadai potensi Long Covid-19.
Long covid-19 berpotensi terjadi pada mereka yang sudah pulih tapi mengalami infeksi ulang.
"Semakin ke sini kita tahu, potensi Long Covid-19 makin besar ketika orang yang pulih kembali terinfeksi. Begitu juga pada orang yang tidak divaksinasi," ungkapnya pada Tribunnews, Senin (11/7/2022).
Hal ini kata Dicky akan merugikan tanah air Sehingga bisa menurunkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat Indonesia.
Mungkin saat ini belum terlihat. Tapi, kata Dicky, dampak ini akan tampak pada 10 tahun ke depan.
Lalu ditandai dengan munculnya penyakit kronis yang diidap masyarakat.Oleh karena itu pengendalian pandemi beserta, strategi panjang harus dilakukan.
Ia pun menegaskan jika negara seharusnya mengambil pelajaran dari dua tahun pertama pandemi.
Sumber: Wartakota