GELORA.CO -Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan, wacana duet Prabowo Subianto-Joko Widodo (Jokowi) di Pilpres 2024, pertanda kiamat.
"Kalau Pak Prabowo disandingkan dengan Pak Jokowi, itu tanda-tanda kiamat," kata Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/9/2022).
Said menegaskan Jokowi bukan orang yang gila kekuasaan.
Baca juga: Penyebaran Tabloid Anies Baswedan di Tempat Ibadah dan Pasar di Malang Dilaporkan ke Bawaslu
"Kalau melihat moralitas presiden kita Bapak Jokowi, itu kan bukan gila kekuasaan."
"Pak Jokowi tidak serendah itu."
"Beliau punya martabat, beliau punya legacy, dan beliau itu bukan orang yang gila kekuasaan."
"Legacy Pak Presiden pada 2024 itu akan selalu dikenang oleh publik."
"Masa beliau sudah sedemikian rupa tiba-tiba beliau ditarik untuk jadi wapres, ya tidak mungkin dan tidak masuk akal," papar Said.
Ogah Komentar
Presiden Joko Widodo (Jokowi) ogah mengomentari wacana dirinya menjadi calon wakil presiden di Pilpres 2024.
Sebab, wacana tersebut bukan berasal dari dirinya.
“Kalau dari saya, saya terangkan. Kalau bukan dari saya, saya ndak mau terangkan, itu saja ya,” kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (16/9/2022).
Presiden mempertanyakan siapa pihak yang menggulirkan wacana tersebut.
“Sejak awal saya sampaikan bahwa ini yang menyiapakan bukan saya, urusan tiga periode sudah saya jawab."
"Begitu dijawab muncul lagi yang namanya perpanjangan, juga saya jawab, ini muncul lagi jadi wapres, itu dari siapa?” Tutur Jokowi.
Wacana Jokowi sebagai cawapres di 2024 berawal dari pernyataan Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul.
Ia menerangkan, Jokowi bisa saja maju sebagai cawapres. Syaratnya, harus ada partai politik (parpol) yang mengusungnya.
Namun, menurut Bambang Pacul, keputusan menggunakan peluang itu berada di tangan Jokowi.
“Kalau Pak Jokowi, kita enggak tahulah maunya kayak apa," ucapnya.
Sumber: Wartakota