Komisi V Prihatin Banyak Bandara Dibangun Tapi Tak Beroperasi

Komisi V Prihatin Banyak Bandara Dibangun Tapi Tak Beroperasi

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Anggota Komisi V DPR RI Sigit Sosiantomo prihatin banyak bandara dibangun tapi tidak beroperasi. Ia mempertanyakan rencana strategis (renstra) pemerintah untuk memanfaatkan puluhan bandara yang idle tersebut.

"Perlu perhatian pemerintah agar aset dan uang yang sudah kita gelontorkan untuk membangun bandara tidak sia-sia. Banyak bandara yang dibangun tapi idle, tidak beroperasi. Sebagai contoh bandara Ngloram yang baru diresmikan presiden Desember 2021 lalu tidak ada jadwal penerbangan ke bandara di Cepu ini. Begitu juga bandara JB  Soedirman juga terpantau tidak memiliki jadwal penerbangan lagi," kata Sigit dalam  Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi V DPR RI dengan Dirjen Pehubungan Udara Kemenhub dan Angkasa Pura I dan II, Selasa (13/9/2022)?

Sigit mengatakan selama ini pemerintah hanya membangun bandara-bandara tanpa memperhatikan feasibility studi (FS) atau studi kelayakan proyek yang akan dibangun. Akibatnya, banyak proyek-proyek khususnya bandara-bandara yang sudah dibangun dengan APBN yang cukup besar namun idle dan tidak termanfaatkan.

Karena itu, Sigit meminta Dirjen Perhubungan Udara untuk melakukan terobosan agar bandara yang sudah terbangun dan idle tersebut dapat segera dimanfaatkan. 

Tak hanya itu, Sigit juga meminta pemerintah mencarikan operator bandara tambahan dana untuk penambahan fasilitas bandara yang dikelolanya dengan skema  pendanaan crowdfunding yaitu dengan sistem penggalangan dana (raising fund).

"Karena keterbatasan APBN, akhirnya operator bandara terpaksa melakukan pinjaman komersial untuk menambah fasilitas bandara yang dikelolanya," kata Sigit.

"Kenapa pemerintah tidak memfasilitasi operator dan mencarikan dana melui skema crowdfunding. Misal PNS di Solo diajak untuk berinvestasi untuk bandara di kotanya. Cara ini kan lebih murah daripada harus cari pinjaman komersial," imbuhnya.

Di sisi lain, Sigit juga meminta pemerintah untuk mempercantik bandara-bandara di Indonesia. Sigit menilai arsitektur bandara-bandara di Indonesia tidak memberikan kesan pada penumpang yang singgah. Berbeda dengan bandara-bandara di Jepang yang terkenal indah.

"Kita banyak bandara, tapi semuanya hampir sama. Tidak ada kesan indah. Coba lihat Jepang, dua bandaranya terkenal sebagai bandara yang indah. Sementara kita ada puluhan bandara tapi tidak memberikan kesan kepada penumpang yang singgah. Ke depan, aspek keindahan desain bangunan bandara juga harus jadi perhatian jagan asal bangun saja," tandasnya.(*)

Sumber: poskota
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita