Kian Melemah, Rupiah Diperkirakan Bakal Tembus Rp 15.400 Per Dolar AS

Kian Melemah, Rupiah Diperkirakan Bakal Tembus Rp 15.400 Per Dolar AS

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kian tertekan pada perdagangan hari ini, Rabu, 28 September 2022. Di pasar spot pukul 10.30 WIB, berdasarkan data Bloomberg, rupiah telah bertengger di posisi Rp 15.234 per dolar AS.

Rupiah melemah 0,73 persen dari penutupan perdagangan hari sebelumnya di level Rp 15.124 per dolar AS. Pergerakan rupiah hari ini pun melampaui prediksi beberapa analis pasar keuangan yang masih memperkirakan belum sampai tembus Rp 15.200 per dolar AS.

"Rupiah saat ini di Rp 15.236, ada kemungkinan rupiah dalam bulan ini tembus Rp 15.400," kata Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu, 28 September 2022.

Ibrahim sebelumnya memperkirakan pergerakan rupiah sepanjang hari ini di kisaran Rp 15.110- Rp 15.150 per dolar AS. Pelemahan rupiah ini masih dipicu sentimen pelaku pasar keuangan terhadap potensi resesi global pada 2023 yang akan turut memengaruhi perekonomian domestik.

Sementara itu, tim ekonom Bank Mandiri dalam Tinjauan Ekonomi dan Pasar Harian edisi 28 September 2022 memperkirakan pergerakan rupiah sepanjang hari ini masih akan melemah di rentang Rp 15.090 sampai dengan Rp 15.168 per dolar AS.

"Secara teknikal, rupiah terhadap USD diprediksi berada pada interval Rp 15.090 – 15.168," kata Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro.

Tin ekonom Bank Mandiri mencatat, imbal hasil surat berharga negara (SBN) bertenor 10 tahun telag turun sebesar 0,4 bps ke posisi 7,35 persen (+23,6 bps mtd dan +107,8 bps ytd). Data DJPPR per 26 September 2022 menunjukkan bahwa kepemilikan asing di SBN mencapai Rp 740,7 triliun. 

Sementara itu, sepanjang September 2022 tercatat terjadi net outflow atau aliran modal asing keluar mencapai Rp 18,8 triliun, dan sepanjang 2022 juga tercatat net outflow sebesar Rp 150,7 triliun. 

"Sebagai tambahan informasi, posisi asing saat ini dalam kepemilikan obligasi tersebut hanya mencapai 14,6 persen," ujar Andry menjelaskan lebih jauh ihwal pelemahan rupiah.

Sumber: tempo
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita