GELORA.CO - Salah satu ajudan Ferdy Sambo, Bripka RR buat pengakuan mengejutkan perihal peristiwa di Magelang.
Dalam pernyataannya, Bripka RR Akui ada peristiwa 'panas' antara Brigadir J dengan Kuat Ma'ruf atau Om Kuat.
Kendati begitu Bripka RR masih bingung kenapa Brigadir J dengan Om Kuat bersitegang.
Hal ini diungkapkan oleh kuasa hukumn Bripka RR, Erman Umar dalams ebuah tayangan televisi nasional.
Erman Umar menegaskan, Brigadir J sempat emosi karena Om Kuat marah kepadanya.
Saat ketegangan terjadi antara Brigadir J dan Kuat Maruf, Putri Candrawathi berbaring di dalam kamar.
Kata Erman, Bripka RR hanya melongok lewat pintu dan tidak melihat jelas Putri Candrawathi yang disebut belakangan sedang menangis.
Bripka RR kemudian melihat Brigadir J hendak masuk lagi ke kamar Putri Candrawathi, tetapi dihalangi oleh Kuat Ma`ruf.
"Jadi Kuat menghalangi itu, gak tahu penafsiran dari Kuat kenapa," kata Erman penuh tanda tanya.
"Karena Kuat dan Josua bertengkar, sehingga RR menjaga," kata Erman lagi, dilansir pada Kamis 7 September 2022.
Usai dihalangi, Brigadir J mengalah dan kemudian turun ke lantai 1.
Bripka RR kemudian menanyakan ke Kuat Maruf kenapa bersitegang dengan Brigadir J.
"Kuat menjawab, 'Nah itu. Karena Josua naik ke tangga, kemudian lari, saya bingung'. Begitu jawaban Kuat ke Bripka RR," kata Erman.
Kemudian menurut Erman, Bripka RR juga menanyakan ke Brigadir J, apa penyebab bersitegang dengan Kuat Maruf.
"Bripka RR tanya ke Josua, ada apa bersitegang dengan Kuat. Josua menjawab agak marah, 'Iya bang, saya gak ngerti itu kenapa Om Kuat, marah-marah ke saya'. begitu jawaban Josua," kata Erman, dilansir dari YouTube Kompas
Brigadir RR diperiksa pakai alat pendeteksi kebohongan
Sebelumnya Brigadir RR sempat diperiksa menggunakan lie detector atau alat pendeteksi kebohongan.
Brigjen Andi Rian selaku Dirtipidum Bareskrim Polri mengungkapkan hasil pemeriksaan menggunakan Lie Detector terhadap Bharada E dan Bripka RR serta Kuat Maruf.
Pemeriksaan terhadap Bharada E dan Bripka RR serta Kuat Maruf menggunakan Lie Detector atau alat pendeteksi kebohongan ini dilakukan di Puslabfor Sentul, Jawa Barat.
Brigjen Andi mengatakan bahwa dia telah mendapatkan hasil dari pemeriksaan yang dilakukan terhadap Bharada E dan Bripka RR serta Kuat Maruf.
“Saya dapat hasil sementara uji polygraph terhadap RE, RR dan KM, hasilnya 'no deception indicated' alias jujur," ujar Brigjen Andi.
Menurut Brigjen Andi, pemeriksaan dengan metode ini bertujuan untuk memperkaya bukti petunjuk dari para tersangka.
Akan tetapi Brigjen Andi tak menjelaskan detail materi pemeriksaan ketiga tersangka dugaan pembunuhan Yosua itu.
Selain ketiga tersangka, lanjut Brigjen Andi juga mengatakan bahwa, hari ini pihaknya juga akan memeriksa Putri Candrawathi dan asisten rumah tangganya bernama Susi dengan Lie Detector.
Sedangkan Ferdy Sambo tersendiri direncanakan akan dilakukan pada Rabu 7 September 2022 Puslabfor Sentul, Jawa Barat.
Selain 5 orang yang ditetapkan sebagai tersangka penembakan Brigadir J, diantaranya Irjen Ferdy Sambo, Bharada E, Kuat Ma'ruf dan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, dua orang anak buah Ferdy Sambo juga telah mejalani sidang kode etik.
Sumber: disway