IPW: Oknum Polri Banyak Kelola Tambang di Kalimantan, Operator dari Petinggi Polri Saja Duitnya Berlimpah

IPW: Oknum Polri Banyak Kelola Tambang di Kalimantan, Operator dari Petinggi Polri Saja Duitnya Berlimpah

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Dalam rekonstruksi pembunuhan Brigadir J di rumah Ferdy Sambo terkuaknya barisan tas koleksi dari istrinya Putri Candrawathi yang diduga bernilai ratusan juta rupiah.

Tak hanya itu pakaian dari Brigjen Andi Rian selaku Dirtipidum Bareskrim Polri juga menjadi sorotan, mulai dari cincin, jam tangan hingga baju yang dikenakannya.

Terkait dengan pendapatan anggota Poliri, Sugeng Tegung Santoso mangungkapkan bahwa sebenarnya anggota Polri diperbolehkan mempunyai usaha atau saham diluar dari jangkauan kewenangannya.

Akan tetapi menurut Sugeng apakah usaha itu legal atau tidak, inilah yang harus diselidiki oleh Polri.

Sugeng yang merupakan selaku Ketua IPW mengatakan bahwa oknum anggota Polri banyak kelola tambang di Kalimantan, bahkan operator dari petinggi Polri saja duitnya berlimpah.

“Seperti ditangkapnya Suhasbudi di Kalimantan Utara, itukan duitnya berlimpah-limpah. Dia kan hanya sebagai operator dari beberpa petinggi Polri,” jelas Sugeng dalam sebuah wawancara di televisi swasta.

Sugeng menambhakan bahwa jika ingin mengetahui dengan pasti berapa kekayaan dari anggota Polri dan petingginya tinggal diperiksa saja kekayaan mereka, mulai dari kekayaan tunai di rekening dan lainya.

Harta kekayaan dari anggota Polri kembali mencuat juga tak lepas dari isu penemuan uang Rp 900 miliar di bunker rumah Ferdy Sambo.

Isu ini juga dikaitkan dengan adanya dugaan konsorsium 303 yang merupakan jaringan judi online di Tanah Air di mana diduga Ferdy Sambo terlibat di dalamnya.

Alvin Lim selaku Ketua LQ Indonesia Law Firm mengungkapkan bahwa bandar-bandar judi di konsursium 303 valid.

Sedangkan terkait dengan skema konsersium 303, Alvin mengatan nama-nama bandar judi tersebut bukanlah nama baru dan sebelumnya dia juga pernah menyampaikan beberapa nama dalam daftar tersebut.

“Anggota Polri yang terdapat dalam skema konsursium 303 di mana Irjen-Irjen ini merupakan raja kecil di wilayah masing-masing,” jelasnya.

Dalam kesempatan ini Alvin juga mempertanyakan komitmen dari pihak kepolisian yang akan memberantas perjudian di Tanah Air, apalgi Kapolri juga telah mengumumkan bahwa akan menyikat perjudian.

Menurut Alvin dalam wawancara dengan Refly Harun, hingga saat ini belum ada keseriusan dari kepolisian dalam memberantas perjudian, salah satunya bagai mana bandar judi di Medan dapat lolos dan yang tertangkap hanya operator.

Padahal kepolisian Indonesia mempunyai kemampuan yang terbaik, bahkan teroris yang telah hati-hati sekalipun dapat tertangkap, apalagi bandar judi.

Sumber: disway
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita