GELORA.CO - Rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J telah selesai dilakukan pada 30 Agustus 2022 lalu.
Dalam rekonstruksi tersebut terdapat 78 adegan yang dilakukan oleh seluruh tersangka.
Adegan tersebut diantaranya diperagakan oleh Bharada E, Brigadir RR, Ferdy Sambo, Kuat Ma'ruf, Putri Candrawathi.
Rekonstruksi tersebut membuat satu persatu kasus pembunuhan Brigadir J terungkap secara perlahan.
Salah satu adegan yang disorot publik adalah saat Kuat Ma'ruf berduaan dengan Putri Candrawathi di kamar rumah Magelang.
Siapa sangka keduanya terlihat membicarakan obrolan yang mencurigakan soal Brigadir J.
Apa yang diucapkan oleh Kuat Maruf dan Putri Candrawathi ini terungkap jelas.
Dalam rekonstruksi tersebut, Putri Cadrawathi tampaknya sudah mengetahui jika Kuat Maruf ada masalah dengan Brigadir J.
Namun yang mencurigakannya tidak diketahui pasti apa permasalahan pasti Kuat Maruf dengan Brigadir J.
Lantas istri Ferdy Sambo itu berikan pesan penting kepada Kuat Maruf saat keduanya berada di kamar.
Dalam adegan rekonstruksi itu, Putri terlihat sedang berbaring dan Kuat Maruf duduk di dekatnya.
Percakapan antara Kuat dan Putri ini diungkap oleh Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik.
"Bilang gitu, 'Jangan ribut-ributlah, selesaikan saja dengan baik-baik'," kata Taufan.
Taufan juga mengatakan bahwa ada kejadian yang tidak direka ulang saat rekonstruksi
"Itu iya, iya, artinya itu kan peristiwa yang di kamar mandi tidak direkonstruksikan," tambahnya.
Di sisi lain, obrolan yang mencurigakan lainnya yaitu Kuat Ma'ruf juga diperintahkan agar segera melaporkan adanya dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh Brigadir J.
"Dalam pengakuan yang mereka berikan setelah almarhum (Brigadir J) turun, Kuat Ma'ruf itu menemui ibu PC tadi, nanya apa yang terjadi," ucap Ahmad Taufan Damanik, dikutip dari Disway.id, Jumat 2 September 2022.
"Kemudian dia (Kuat) diperintahkan melakukan sesuatu termasuk menemui suaminya (Ferdy Sambo). Kemudian, memanggil lagi almarhum Yosua untuk naik ke atas," sambung Taufan.
Lebih lanjut, Taufan mengatakan bahwa Kuat Ma'ruf sempat merasa kesal ke Brigadir J sampai mengancam almarhum dengan memakai pisau.
"Kalau dilihat konstruksi itu tadi secara langsung, Kuat sampai mengancam membawa pisau itu kan, marah dia kan," tutur Taufan menambahkan.
Isu Kuat main bareng Putri Candrawathi.
Dengan begitu sejumlah pihak meragukan adanya isu pelecahan yang dilakukan oleh Brigadir J terhadap Putri Candrawathi,
Malah belakangan ini beredar isu panas jika Putri Candrawathi punya hubungan gelap dengan Kuat Maruf.
Pasalnya sangat mengherankan ketika Kuat Maruf bisa bebas keluar masuk kamar Putri Cadrawathi.
Kecurigaan adanya main mata antara Kuat dan Putri ini juga pernah disampaikan oleh Bharada E ke Deolipa Yumara yang kini sudah jadi mantan pengacaranya.
Eks Kuasa Hukum Bharada E, Deolipa Yumara mengaku pernah mendapat informasi tersebut langsung dari mantan kliennya itu.
Deolipa menyebut bahwa Bharada E punya rasa curiga kalau Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi punya 'hubungan spesial' yang mereka sembunyikan.
"Jadi Bharada E atau Eliezer ini kan bilang, dan dia sudah merasakan. Eliezer ngomong 'Saya curiga bang, itu si Kuwat ada main sama Putri'. Oh pantes, jawab saya," ucap Deolipa, dikutip dari video yang diunggah oleh kanal TvOneNews pada Senin, 29 Agustus 2022.
Maka dari itu, motif sebenarnya dari kasus pembunuhan berencana itu diduga karena adanya hubungan terlarang yang terjalin di antara Putri Candrawathi dengan Kuat Ma'ruf.
Brigadir J disebut-sebut mengetahui dan melihat sendiri bahwa Kuat Ma'ruf melakukan hubungan badan dengan Putri Candrawathi.
Deolipa merasa yakin, dengan cerita dari Bharada E itu bisa menjadi bukti kuat bahwa Brigadir J sama sekali tidak melecehkan Istri Ferdy Sambo di Magelang.
"Jangan sampai nantinya, motif pembunuhan ini karena Yosua melecehkan Putri di Magelang, gak ada itu bohong kalau itu," tutur Deolipa.
Fakta yang ada semakin kuat saat Deolipa menuturkan kalau Putri Candrawathi meminta Bharada E dan Bripka Ricky pulang saat sedang mengantar makanan anaknya ke sekolah Taruna Nusantara, sedangkan Kuat Ma'ruf menghubungi Ferdy Sambo.
Lebih lanjut, Deolipa meyakini Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi membuat skenario palsu untuk membuat Ferdy Sambo marah, lalu 'menghantam' Brigadir J.
"Jadi begitu ketahuan, itu makanya Putri nelpon Bripka RR lewat Bharada E, sementara Kuwat menelpon ke Sambo," tuturnya.
"Tujuannya menyamakan persepsi mereka di sana, begini begini begini, agar hubungan Kuwat dan Putri gak tercium Sambo. Jadi seolah-olah Yosua pelaku pelecehannya. Jadi Yosua ini adalah korban," tambah Deolipa.
Deolipa tidak merasa heran dengan hubungan terlarang antara kedua orang tersebut, terlebih Kuat Ma'ruf sudah bekerja selama 10 tahun bareng keluarga Ferdy Sambo.
Sumber: disway