GELORA.CO -Meski harga minyak mentah dunia saat ini sedang turun, namun pemerintah tetap menaikkan harga BBM bersubsidi di tengah belum pulihnya ekonomi masyarakat.
Anggota Komisi VI DPR RI Amin AK menuturkan, dengan menaikkan harga BBM bersubsidi pemerintah menunjukkan sikapnya yang tidak berpihak pada rakyat.
“Di tengah tren turunnya harga minyak mentah dunia, kebijakan menaikkan harga BBM menunjukkan ketidakberpihakan pemerintah terhadap nasib sebagian besar rakyat,” ucap Amin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (4/9).
Legislator dari Fraksi PKS DPR RI ini menambahkan bahwa sejumlah negara seperti Malaysia justru memberikan subsidi besar kepada rakyatnya, dan menurunkan harga BBM seiring turunnya minyak dunia.
"Demikian juga, perusahaan migas swasta asing yang beroperasi di Indonesia juga menurunkan harga jual BBM di SPBU yang terafiliasi dengan mereka. Sebagai contoh, di SPBU Vivo milik perusahaan berbasis di Swiss, BBM dengan RON 89 dijual Rp 8.900 per liter atau lebih murah dibanding pertalite yang saat ini harganya Rp10.000 per liter,” katanya.
Menurutnya, pemerintah perlu membatalkan kenaikan BBM bersubsidi ini atau membatalkan proyek -proyek yang tidak ada manfaatnya kepada masyarakat.
"Seharusnya pemerintah membatalkan atau menunda proyek-proyek infrastruktur yang secara kajian obyektif tidak jelas proyeksi profit maupun benefitnya seperti IKN dan mengalihkan dananya untuk subsidi BBM,” tutupnya.
Sumber: RMOL