GELORA.CO -Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo makin digadang-gadang untuk maju sebagai calon presiden di pilpres 2024. Elektabilitasnya juga selalu moncer di sejumlah lembaga survei. Kader PDI Perjuangan tersebut menjadi di atas angin.
Dari data Lembaga Survei Charta Politika, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungguli Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Elektabilitas Ganjar berada di angka 31,3 persen, Prabowo Subianto mendapat 24,4 persen dan terakhir Anies Baswedan 20,6 persen.
Survei Charta Politika juga menilai Ganjar berpotensi mendongkrak elektoral PDIP di Pemilu 2024 jika partai berlogo banteng itu mengusungnya menjadi capres. Sedangkan, Ketua DPR Puan Maharani malah berpotensi menjadi beban elektoral PDIP apabila diusung menjadi capres 2024.
Tak hanya itu, Pendiri SMRC Saiful Mujani menilai PDIP akan sulit bertarung dan meraih kemenangan di Pilpres 2024 bila mencalonkan Ketua DPR RI Puan Maharani. Puan dinilai tidak kompetitif dibandingkan dengan calon lain.
Berbeda apabila PDIP mencalonkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang cukup kompetitif. Peluang PDIP menang Pilpres bisa terbuka bila calon yang diusung adalah Ganjar.
Dalam survei SMRC pada Maret 2021-Agustus 2022, pergerakan elektabilitas Puan tidak signifikan. Hanya 0,5 persen menjadi 1 persen dalam format semi terbuka.
Sementara Ganjar Pranowo bergerak dari 8,8 persen menjadi 25,5 persen, Prabowo dari 20 persen menjadi 16,7 persen, dan Anies Baswedan dari 11,2 persen menjadi 14,4 persen.
Dukungan kepada Ganjar sebagai capres sudah bermunculan. Mantan pengurus dan legislator Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Kabupaten Jember mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden pada Pemilu 2024. Mereka akan tetap mendukung meskipun nantinya PDIP tak mengusung Ganjar sebagai Capres.
"Kami mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden pada Pemilu Presiden 2024 meskipun nantinya Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan tidak memberikan rekomendasi kepada beliau," kata Agus Hadi Santoso di Jember.
Ketua Relawan Ganjar Pranowo Mania (GP Mania) Immanuel Ebenezer ikut pasang badan mendukung Ganjar sebagai pemimpin Indonesia. Dia pun siap membuat 'Dewan Kopral' untuk menandingi 'Dewan Kolonel'.
Dewan Kolonel merupakan sekelompok Anggota DPR RI fraksi PDIP yang mendukung Puan Maharani menjadi capres 2024.
"Kita mau bentuk 'Dewan Kopral'. Kalau Mbak Puan bikin 'Dewan Kolonel' buat pencitraannya kita bentuk 'Dewan Kopral' untuk kemenangan Mas Ganjar untuk Presiden," kata Noel.
Ia menyebut, jika 'Dewan Kolonel' berisi para elit, maka nantinya anggota 'Dewan Kopral' akan diisi oleh petani hingga mahasiswa. Noel yang akan memimpin 'Dewan Kopral'
"Kalau 'Dewan Kolonel' itu para elite, kalau 'Dewan Kopral' pasti isinya itu ya para prajurit-prajurit lah. Saya, para petani, guru, mahasiswa, banyak intelektual-intelektual lain juga, mereka jadi 'Dewan Kopral' aja lah. Yang mimpin saya," imbuhnya.
Meski begitu, dorongan Ganjar untuk maju sebagai capres 2024 dari partai banteng berjalan mulus. DPP PDIP terlihat tidak memberikan restu kepada Ganjar menjadi calon presiden.
Salah satu contohnya ketika Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kembali tidak mendapat undangan resmi dari pengurus PDI Perjuangan untuk menghadiri serangkaian acara persiapan pemenangan Pemilu 2024 yang digelar di Kota Semarang, Minggu (18/9). Namun, acara itu dihadiri Puan Maharani.
Puan sendiri tidak memberikan sesi wawancara kepada wartawan ketika acara selesai dan langsung meninggalkan lokasi untuk melanjutkan perjalanan berikutnya.
Sebelumnya, Ganjar juga tidak diundang PDIP dalam acara yang dihelat pada Mei lalu, juga di wilayah administrasi kepemimpinannya.
Ganjar pun meminta kepada seluruh relawan untuk menahan diri terkait Pemilu 2024. Hal itu menyinggung soal Dewan Kopral yang dibentuk untuk memberikan dukungan kepada Ganjar sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024.
"Saya minta semuanya bisa menahan diri tadi Pak Sekjen sudah menyampaikan itu hanya canda-candaan jadi publik tidak perlu merespon," kata Ganjar.
Dia menegaskan, sosok yang bakal diusung PDI Perjuangan sebagai capres menjadi kewenangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Sehingga siapapun yang akan dipilih sebagai capres nantinya, dia tetap tegak lurus pada keputusan tersebut.
"Toh penentuan soal copras capres kan PDI Perjuangan itu urusan ketum. Kedua yang menentukan juga partai, kalau sudah ditentukan ya saya kira semua relawan dari pendukung siapapun akan kolaborasi. Tahan diri, edukasi publik agar semuanya ya demokrasinya semakin dewasa," tegasnya.
Saat ditanyai soal kesiapan Ganjar diusung sebagai capres oleh partai lain, dia enggan menjawab secara detail.
"Gimana apanya, apanya yang mau?" imbuh Ganjar.
Sementara itu, Ketua DPR Puan Maharani kerap diteriaki sebagai calon presiden saat kunjungan ke daerah. Dia juga didoakan menjadi presiden ketika mendatangi Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat (23/9).
Ketua DPP PDIP ini mengaku bersyukur ada yang berharap dirinya menjadi presiden. Namun, Puan menegaskan dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri apakah akan diusung atau tidak.
"Kalau ada yang ingin saya menjadi presiden, ya Alhamdulillah, tapi soal mekanisme pencalonan ada di Ibu Mega sebagai Ketua Umum PDIP Perjuangan," ujar Puan.
Sedangkan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan arahan khusus kepada kepala daerah kader PDI Perjuangan seluruh Indonesia, salah satunya terkait Pemilu 2024.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, Megawati meminta agar bersabar perihal calon presiden dan calon wakil presiden.
"Ibu Ketua Umum mengingatkan bahwa yang paling penting adalah kerja di tengah rakyat, menciptakan kinerja terbaik dan pengakuan dari rakyat itulah sebagai tolak ukur terpenting dari PDI Perjuangan," kata Hasto.
"Tadi Ibu menegaskan ya urusan capres dan cawapres ya semua sabar saja, ada waktunya nanti untuk diumumkan," sambungnya.
Sumber: merdeka