FAKTA-FAKTA Ledakan di Aspol Sukoharjo: Diduga Kelalaian Polisi, Korban Alami Luka Bakar 70 Persen

FAKTA-FAKTA Ledakan di Aspol Sukoharjo: Diduga Kelalaian Polisi, Korban Alami Luka Bakar 70 Persen

Gelora Media
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Sebuah ledakan terjadi di Asrama Brimob, Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (25/9/2022) kemarin sekitar pukul 18.30 WIB.

Akibatnya seorang polisi yang merupakan anggota Brimob mengalami luka parah.

Korban pun ditemukan berlumur darah dan kini tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

Dikabarkan, ledakan tersebut berasal dari sebuah paket cokelat misterius.


Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, mengatakan ledakan tersebut berasal dari paket yang merupakan sebuah alat bukti dan berisi bahan peledak.

Lantas berikut fakta-faktanya, dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber:

1. Kronologi

Kejadian tersebut tepatnya terjadi di samping rumah Asrama Arumbara (Asrama Polisi), Jalan Larasati No AA 12, Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Iqbal Qudusy, mengabarkan saat ledakan, para saksi yang berada di dalam rumah tiba-tiba mendengar suara ledakan.

Ledakan tersebut terasa sangat kuat hingga mengakibatkan jendela bergetar.

Akibatnya, Bripda Dirgantara Pradipta (35) menjadi korban ledakan dan mengalami luka bakar serius.

Ternyata ledakan diduga berasal dari paket kardus warna cokelat.

Para warga Aspol tersebut pun kaget, karena ledakan sangat kencang.

Kemudian saat di tempat kejadian perkara (TKP), warga menemukan Bripda Dirgantara dalam kondisi berlumur darah.

Warga pun segera menolong korban dan membawanya ke RS Indriyati, Solo Baru.

Kabar terbaru, korban selanjutnya dirujuk ke RS Moewardi Surakarta.

2. Korban alami luka bakar 70 persen

Bripda Dirgantara Pradipta mengalami luka bakar serius, hingga 70 persen di tubuhnya, dikutip dari Kompas.com.

Anggota Polresta Surakarta itu mengalami luka bakar hampir sekujur tubuh dan saat ini mendapat perawatan medis di RSUD dr Moewardi Surakarta.

Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi saat menggelar konferensi pers terkait ledakan di Asrama Polisi Grogol yang melukai anggotanya di Mapolsek Grogol di Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Minggu (25/9/2022) malam. Kapolda menjelaskan soal ledakan itu bukan terorisme.

Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi saat menggelar konferensi pers terkait ledakan di Asrama Polisi Grogol yang melukai anggotanya di Mapolsek Grogol di Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Minggu (25/9/2022) malam. 

Kapolda menjelaskan soal ledakan itu bukan terorisme. (TribunSolo.com/Tri Widodo)
Baca juga: Korban Ledakan Bahan Petasan di Asrama Polisi Sukoharjo Alami Luka Bakar Hingga 70 Persen

"Kondisi korban 70 persen luka bakar."

"Kemudian kakinya ada luka terbuka," kata Kapolda Jateng, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Minggu.

3. Bukan paket misterius

Rupanya paket cokelat yang meledak tersebut diduga ada kaitannya dengan razia yang pernah dilakukan anggotanya di wilayah Jurug, Solo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.

Paket tersebut berisi bubuk hitam yang diduga merupakan bahan petasan.

"Benar anggota kita yang jadi korban pernah melakukan razia satu tahun yang lalu terkait paket pesanan online namanya bubuk hitam yang diduga petasan yang disebutkan sebagai bahan untuk mengusir tikus di wilayah klaten," katanya, Minggu, menurut keterangan yang diterima Tribunnews.com.

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, memastikan bahwa benda yang meledak di asrama polisi di Grogol Sukoharjo Jawa Tengah bukan berasal dari ledakan bom.

"Hasil pengembangan penyidikan sementara bahwa paket itu benar datangnya dari Indramayu yang dipesan tanggal 22 April 2021," paparnya.

Saat ini, pemesan maupun penerima paket yang tertulis dalam kardus tersebut juga sudah diamankan.

"Pemesannya sudah kita amankan di Polres Indramayu, penerimanya saudara A sudah kita amankan di Polresta Surakarta," katanya.

Irjen Ahmad Lutfi juga menerangkan meledaknya paket cokelat tersebut bukan di kediaman polisi, namun di asrama kosong.

Irjen Ahmad Lutfi memastikan bahwa ledakan tersebut tidak ada kaitannya dengan tindak terorisme.

"Saya pastikan, ledakan di wilayah kita tidak ada unsur teror," ujarnya.

4. Diduga kelalaian polisi

Ledakan tersebut terasa sangat kuat hingga mengakibatkan jendela bergetar, dugaan sementara, ledakan diduga berasal dari paket kardus warna cokelat
Ledakan tersebut terasa sangat kuat hingga mengakibatkan jendela bergetar, dugaan sementara, ledakan diduga berasal dari paket kardus warna cokelat (istimewa)
Irjen Ahmad Lutfi menduga ada dugaan unsur kelalaian anggotanya adalam kasus tersebut.

"Saya pastikan ledakan di wilayah Sukoharjo tidak ada unsur teror hanya kelalaian anggota yang menyebabkan bahan itu meledak," tuturnya.

Namun, dugaan kelalalain tersebut masih akan didalami lantaran korban yakni Bripka Dirga saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit.

"Kita belum bisa pastikan lalai karena saat ini korban masih di rumah sakit," tegasnya.

Sumber: Tribun
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita