GELORA.CO - Pemerintah resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) secara tiba-tiba pada Sabtu siang (3/9). Jenis BBM yang dinaikkan jenis Pertalite, Solar dan Pertamax.
Menyikapi kenaikan BBM di siang hari bolong itu, Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah menegaskan bahwa kenaikan itu akan semakin menyusahkan kehidupan rakyat, yang sudah susah akibat dampak pandemi dan ketidakpastian global.
Menurut Fahri, argumentasi terkait subsidi sebagai beban ekonomi yang salah sasaran, itu hanya retorika belaka pemerintah.
"Kenaikan harga BBM justru akan semakin menyusahkan masyarakat," kata Fahri Minggu (4/9)..
Dalam catatan mantan Wakil Ketua DPR RI ini, argumentasi pemerintah yang menganggap, subsidi hanya dinikmati oleh pengguna mobil pribadi, merupakan alasan yang tidak pernah bisa diterima rakyat sampai kapanpun.
Sebab, pencabutan subsidi itu, kata Fahri, merugikan kepentingan rakyat, dan menambah beban hidup masyarakat yang sudah sulit saat ini.
"Hal itu tidak akan pernah diterima rakyat sampai kiamat. Rakyat menganggap pencabutan subsidi akan menambah kesulitan hidup mereka," tegas Fahri.
Fahri menegaskan, sesuai konstitusi, maka tugas pemerintah adalah membantu dan membela rakyat di dalam kesulitan hidup.
Oleh sebab itu, Wakil Ketua Umum Partai Gelora ini berharap pemerintah tidak perlu mengikuti protokol kaum kapitalis, yang tidak menghendaki adanya dukungan kepada rakyat melalui pemberian subsidi.
"Mereka (kaum kapitalis) ingin kompetisi berlangsung secara sempurna, tidak ingin ada subsidi-subsidi, semua harus diserahkan ke mekanisme pasar," tandas Fahri.
Sumber: RMOL