GELORA.CO -Kesiapan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar menjadi calon wakil presiden saat bertemu dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani merupakan bahasa kompromi politik.
Demikian kata Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyinggung polemik pernyataan Cak Imin kepada Puan Maharani, Senin (26/9).
Menurutnya, pernyataan Cak Imin dimaksudkan untuk memberikan pendidikan politik ke publik bahwa di dalam politik itu ada yang disebut dengan kompromi politik.
Meski demikian, Wakil Ketua MPR itu memastikan bahwa PKB sampai saat ini masih memberikan mandat kepada Abdul Muhaimin Iskandar untuk menjadi Capres sesuai keputusan Muktamar di Bali.
"Politik itu ada kompromi-kompromi, ada basis-basis rasional yang juga dipertimbangkan,” kata Gus Jazil.
Soal peluang koalisi dengan PDIP, paska Cak Imin-Puan ziarah bareng ke makam Taufiq Kiemas, Gus Jazil mengatakan belum menghasilkan keputusan politik apapun.
Namun demikian, dari pertemuan itu sangat memungkinkan untuk dilakukan pertemuan untuk komunikasi lanjutan.
Bagi Gus Jazil, bertemunya dengan Puan Maharani adalah kedewasaan berpolitik dari Cak Imin-PKB.
"Kita tidak pernah menutup komunikasi dengan partai apapun, apalagi dengan PDIP yang selama ini kawan lama dan punya hubungan historis panjang,” katanya.
Hingga saat ini, menurut Gus Jazil, kerjasama politik yang sudah resmi dilakukan PKB yakni bersama Partai Gerindra.
Kedua partai juga sepakat untuk memperluas koalisi dengan partai politik lain.
Sumber: RMOL