GELORA.CO - Belum lama ini Hacker Bjorka menggemparkan warga Indonesia.
Pasalnya hacker itu mengakui dapat merampas data rahasia Presiden RI periode 2019-2021 yang berukuran 189 MB.
Tak hanya itu, Bjorka juga mengklaim tahu siapa pelakunya dan dia menyebut nama Muchdi Purwopranjono sebagai otaknya.
Sehubungan dengan itu, Sekjen Partai Berkarya atau anak buah Muchdi di partai itu, Badaruddin Andi Picunang, buka suara terkait tudingan tersebut.
Muchdi melalui Andi Picunang menyebut isu Munir ini juga pernah mencuat pada Pemilu 2019 lalu.
“Lima tahun lalu jelang Pemilu 2019 isu Munir ini mencuat, waktu itu menyorot kehadiran Pak Muchdi Pr dan Polycarpus di Partai Berkarya,” kata Andi Picunang kepada wartawan, Minggu (11/9/2022).
“Selaku sekjen saat itu saya membantah dan pasang badan utamanya di media bahwa pengadilan dan secara hukum kedua tokoh tersebut sudah diperiksa dan menjalani proses dan terbukti mereka sudah bebas secara hukum dan tidak terlibat,” katanya lagi.
Ia juga mengungkapkan, Muchdi Pr saat ini memiliki hak untuk dipilih dan memilih. Sehingga menurutnya kasus pembunuhan Munir ini baiknya diserahkan ke negara.
“Kembali ke kasus Munir, kita serahkan ke negara saja. Kan sudah lama kasusnya dan yang terkait sudah menjalani proses hukum. Untuk Pak Muchdi Pr kan sudah terbukti tidak terlibat oleh pengadilan dan sudah dibebaskan,” ungkapnya.
Ia menduga ada sesuatu di balik aksi hacker Bjorka. Namun, baginya isu ini akan hilang dengan sendirinya.
“Adanya hacker Bjorka membuka ke publik lagi pasti ada niat di balik itu. Entah mau menutupi isu terupdate sekarang atau sekedar isu jelang pemilu lima tahunan. Wallahu alam. Lama-lama juga akan hilang dengan sendirinya,” ujarnya.
Sumber: herald