GELORA.CO - Ratu Elizabeth II meninggal dunia pada Kamis, 8 September 2022, di usia 96 tahun. Selama hidupnya, ia dipuji karena pengabdian pada tugasnya. Akan tetapi kerajaannya sering dibayangi oleh skandal yang melibatkan keluarga besarnya.
Berikut adalah beberapa krisis keluarga kerajaan yang paling menjadi perhatian publik selama 70 tahun Ratu Elizabeth di atas takhta.
1. Bangkangan Margaret
Adik perempuan Ratu Elizabeth, Putri Margaret, menjadi salah satu fokus dari banyak skandal yang mengguncang monarki pada awal pemerintahannya. Ketika Margaret diminta untuk menikah dengan seorang perwira Angkatan Udara Inggris, Kapten Grup Peter Townsend pada 1955, ia menolak dengan keras. Townsend, yang merupakan seorang duda dianggap tidak cocok kala itu.
Kemudian, Margaret menikah dengan fotografer Anthony Armstrong-Jones, yang memperoleh gelar Lord Snowdon. Pernikahan itu berakhir setelah ia berselingkuh dengan tukang kebun Roddy Llewellyn, yang 18 tahun lebih muda darinya.
2. Kontroversi Philip
Keputusan Ratu Elizabeth untuk menikahi Pangeran Philip dari Yunani bukannya tanpa kontroversi. Ketika Philip bertugas dengan terhormat di Angkatan Laut Kerajaan Inggris selama Perang Dunia II, ia memiliki saudara perempuan yang menikah dengan bangsawan Jerman yang merupakan anggota partai Nazi. Oleh sebab itu, tidak ada kerabat Jerman dari Philip yang diundang ke pernikahan mereka.
Pada tahun-tahun awal Philip di atas takhta, dia dirundung rumor bahwa dia memiliki hubungan di luar nikah. Saat Philip sedang dalam tur solo Persemakmuran pada 1957, sekretaris pribadinya Mike Parker terpaksa berhenti setelah istrinya mengajukan gugatan cerai, yang menyebabkan spekulasi tentang suami ratu itu sendiri.
"Sangat tidak benar bahwa ada keretakan antara Ratu dan Duke," kata juru bicara ratu dalam sebuah pernyataan langka saat itu.
3. Drama Diana dan Camilla
Tidak ada skandal yang lebih besar selama masa kerajaan Ratu Elizabeth daripada pernikahan yang gagal antara putra tertua Charles dan istri pertamanya, Diana. Semua masalahnya dipicu kehadiran Camilla Parker Bowles dalam rumah tangga Diana dan Charles.
Pernikahan Charles dan Diana pada 1981 diikuti oleh cerita-cerita buruk di surat kabar tabloid. Pasangan itu jarang muncul di halaman depan karena hubungan mereka hancur berkeping-keping pada akhir dekade menjelang 1990-an.
Sebuah buku yang ditulis pada 1992 oleh jurnalis Andrew Morton mengungkapkan pernikahan Diana dengan Charles tidak dapat diperbaiki lagi. Buku itu juga menyebut Diana menderita gangguan makan dan didorong untuk mencoba bunuh diri. Belakangan Morton mengkonfirmasi bahwa Diana telah menjadi sumber utamanya.
Percakapan di antara Diana dan James Gilbey, serta Charles dan Camilla pun menggegerkan publik Inggris. Tidak lama sekitar tahun-tahun tersebut terungkap bahwa Diana juga menjalin hubungan dengan perwira militer James Hewitt, ditambah pengakuan ada pihak ketiga, yaitu Camilla.
4. Kekacauan 1992
Ratu Elizabeth II sangat tidak menyukai tahun 1992. Pada saat itu Charles dan Diana secara resmi berpisah.
Putra Kedua Elizabeth, Pangeran Andrew dan Sarah Ferguson juga bercerai. Duchess of York kedapatan media bermesraan dengan pengusaha kaya asal Amerika Serikat John Bryan di tepi kolam sebuah vila di Prancis.
Pada April tahun itu, anak perempuan Elizabeth, Putri Anne, secara resmi menceraikan Mark Phillips, suaminya selama hampir 20 tahun. Hubungan romantis mereka dengan orang lain terkuak setelah kabar perselingkuhan mencuat selama tiga tahun. Anne menikah dengan Komandan angkatan laut Timothy Laurence pada Desember 1992.
"1992 bukan tahun di mana saya akan melihat ke belakang dengan senang hati," kata Elizabeth saat pidato di akhir tahun.
5. Pelecehan Seksual Andrew
Pada 2011, hubungan Pangeran Andrew yang terkenal Playboy dengan Jeffrey Epstein menjadi sorotan. Tiga tahun setelah pemodal Amerika Serikat itu pertama kali dihukum karena pelanggaran seks anak, Andrew terpaksa mundur dari perannya sebagai duta besar perdagangan Inggris.
Empat tahun kemudian, Virginia Giuffre menyeret Andrew ke pengadilan. Sang pangeran dituding memaksa Giuffre untuk berhubungan seks meski masih di bawah umur. Andrew membantah klaim itu, tetapi publik tak mempercayainya.
Pertanyaan itu berkembang setelah Epstein mengakhiri hidupnya sendiri di penjara pada 2019 saat ditahan atas tuduhan perdagangan seks. Dalam upaya untuk membersihkan namanya, Andrew memberikan wawancara kepada BBC. Setelah itu ia dipaksa untuk mundur dari tugas kerajaan. Afiliasi bisnis berusaha untuk memisahkan diri darinya.
Pada 2021, Giuffre menggugat Andrew secara langsung atas tuduhan bahwa dia telah melakukan pelecehan seksual dan memukulinya. Pada Januari tahun berikutnya relasi militer dan gelar "Yang Mulia" bagi Andrew dicopot. Pada Februari 2022, Andrew menyelesaikan gugatan itu tanpa mengakui kesalahan apa pun dan setuju untuk membayar jumlah yang tidak diungkapkan.
6. Harry dan Meghan Mundur
Pangeran Harry digambarkan oleh media sebagai anak kerajaan yang liar. Dia membuat klaim mengejutkan sempat merokok ganja dan mabuk minuman keras saat masih di bawah umur di sebuah pub. Dia juga berkelahi dengan paparazzi di luar klub malam London dan memicu kemarahan dengan berpakaian sebagai perwira Nazi di pesta kostum.
Harry menjadi salah satu bangsawan paling populer dengan sifatnya yang santai dan bersedia masuk militer. Pernikahannya pada 2018 dengan aktris Amerika Serikat Meghan Markle dipuji sebagai lambang monarki modern baru. Namun, pada Januari 2020 mereka mundur dari kerajaan. Mereka tidak senang dengan gangguan dan fokus media pada kehidupan mereka.
Setelah pindah ke Los Angeles pada Maret 2021 Harry dan Meghan melancarkan serangan dahsyat terhadap para bangsawan dan orang-orang Istana Buckingham. Dalam sebuah wawancara dengan pembawa acara Amerika Serikat Oprah Winfrey, Meghan mengatakan dia telah didorong ke ambang bunuh diri karena rasisme oleh orang-orang di sekitar Ratu Elizabeth II dan Istana.
Sumber: tempo