Ferdy Sambo, Konsorsium 303, dan Tudingan Perwira Polda Metro Jadi Pengumpul Uang Judi
Pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J membuka berbagai dugaan pelbagai hal seputar Inspektur Jenderal Ferdy Sambo. Salah satunya adalah perjudian daring atau judi online.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun mengatakan sedang mendalami soal isu Konsorsium 303 yang diduga dipimpin Ferdy Sambo sebagai pelindung bandar judi. Kode angka 303 itu merujuk pasal 303 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang tindak pidana perjudian.
Selama kasus Ferdy Sambo yang mengakui terlibat pembunuhan Brigadir J meruak, informasi tentang Konsorsium 303 itu beredar di media sosial. Personel kepolisian dari berbagai pangkat perwira diduga terlibat dalam Konsorsium 303 itu. Di antaranya disebut ada perwira yang bertugas di Polda Metro Jaya.
Pada Rabu malam, 24 Agustus 2022, Tempo menemui seorang yang mengungkapkan adanya dugaan dana aliran judi yang masuk ke beberapa pejabat Kepolisian. Sumber ini menyatakan banyak tahu perihal judi yang diduga melibatkan aparat kepolisian. Tempo menemui pria itu di Kantor LQ Indonesia Law Firm di Kembangan, Jakarta Barat.
Saat wawancara, sumber ini didampingi oleh Pengacara LQ Indonesia Lawfirm, Alvin Lim. Kepada Tempo, sumber itu menyatakan diri sebagai pengusaha. Ia menunjukkan foto, dokumen, surat, hingga bukti chat yang pernah dibuatnya dan dikirimkan kepadanya.
Tempo telah mengontak melalui pesan tertulis maupun telepon kepada Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran untuk meminta penjelasan dan konfirmasi seputar pernyataan dan tudingan narasumber itu pada Kamis, 25 Agustus 2022. Namun, Fadil Imran, hingga Jumat pagi, 26 Agustus 2022, belum merespons.
Tempo juga mengirim pesan teks dan mengontak Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan pada Kamis kemarin. Namun, hingga Jumat hari ini, ia belum menjawab. Tempo juga menghubungi Wadirreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Jerry Raymond Siagian dengan metode seperti Fadil Imran dan Endra Zulpan. Seperti mereka berdua, Jerry belum memberikan tanggapan hingga Jumat pagi, 26 Agustus 2022 ini.
Berikut ini kutipan wawancara Tempo dengan pengusaha itu, seputar dugaan polisi dan keterlibatannya dalam judi.
Bagaimana Anda menanggapi tersebarnya informasi mengenai Konsorsium 303 yang viral di media sosial itu?
Itu sudah benar. Siapa yang bikin itu, saya juga tahu. Itu bandar-bandar judi yang bikin, yang merasa dirugikan. Itu ada yang kurang sih, tapi perwakilan-perwakilan kelompok itu ada di situ semua.
Bagaimana dugaan keterlibatan Ferdy Sambo dalam konsorsium judi ini?
Saya tahu seorang perwira tinggi di Polda Metro Jaya adalah kelompoknya Ferdy Sambo. Aslinya perjudian-perjudian di Jakarta dan seluruhnya ini, semua yang kumpulin uangnya ya perwira ini. Untuk yang di Jakarta ini dia yang kumpulin uang untuk Ferdy Sambo.
Mengapa peran Ferdy Sambo begitu kuat?
Ferdy Sambo ini sebagai Kadiv Propam. Sebelum Ferdy Sambo jadi Kadivpropam dia menjabat Direktur Tindak Pidana Umum atau Dirtipidum Badan Reserse Kriminal atau Bareskrim Polri yang menangani pidana umum termasuk, perjudian 303. Artinya, resersenya mulai di Polsek, Polres, dan Polda itu bawahannya Dirtipidum yang dijabat Ferdy Sambo. Artinya Ferdy Sambo itu perpanjangan tangannya Kabareskrim di bidang pidana umum termasuk perjudian. Ada enggak polisi yang tidak takut dengan Kadiv Propam? Cuma polisi gila itu yang tidak takut dengan Kadiv Propam.
Bagaimana peran seorang perwira, yang bertugas di Polda Metro Jaya, yang diduga terlibat dalam perjudian itu?
Saya tahu, dia itu yang mengkordinir seluruh perjudian di Indonesia ini. Dia biasa telepon orang. Misalnya ada orang mau buka judi di luar Jakarta, dia telepon Kapolres atau bagian reserse jangan ganggu itu wilayah Ferdy Sambo. Ya namanya juga Polisi, siapa sih yang tidak takut dengan Kadiv Propam?
Bagaimana dugaan perwira ini mengendalikan perjudian?
Saya tahu, dia itu banyak mengendalikan lokasi perjudian. Dia yang back-up. Saya sering bilang agar rekeningnya dia dan rekeningnya teman-temannya diperiksa, uang itu berasal dari mana. Biar terbukti dong. Biar terbukti aliran uang itu ke mana.
Sumber: tempo