Singgung Politik Identitas, PDIP Sebut Puan Tak Mungkin Duet dengan Anies

Singgung Politik Identitas, PDIP Sebut Puan Tak Mungkin Duet dengan Anies

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Dalam salah satu skenario koalisi yang disusun Poltracking, adanya 3 kekuatan koalisi di Pilpres 2024. Salah satu kandidatnya adalah Puan-Anies yang diusung PDIP dan Nasdem. Kandidat di koalisi lain adalah Ganjar dan Prabowo.

Merespons itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai kans Puan Maharani dan Anies Baswedan berpasangan di Pilpres 2024 tertutup. Ia mengatakan, PDIP enggan bekerja sama dengan pihak yang dinilainya memiliki keterkaitan dengan politik Identitas.

"Terhadap berbagai bentuk penjodohan secara elektoral ya boleh-boleh saja. Tetapi PDIP kan melihat aspek historis, aspek ideologis, skenario masa depan dan juga basis pemilihnya," kata Hasto usai menghadiri diskusi rilis survei Poltracking Indonesia di Jakarta, Rabu (31/8).

"Bagi PDIP sebagai konsistensi terhadap ideologis, tentu saja akan tidak mudah untuk bekerja sama dengan mereka-mereka yang dalam track record-nya punya catatan-catatan di dalam menggunakan politik identitas, itu clear bagi PDIP," 
 - Hasto.


Menurut Hasto, pertemuan PDIP dan NasDem juga bukan berarti kans memasangkan Puan dan Anies terbuka lebar. Pertemuan tersebut adalah bagian silaturahmi kebangsaan dalam membahas berbagai persoalan jelang Pilpres 2024.

"Saat itu sebenarnya kan kita akan datang ke Gerindra. Kemudian yang merespons awal NasDem. Karena merespons awal ya kemudian kita lakukan, dan kebetulan kita tetangga dekat dengan NasDem kan jaraknya sangat dekat," ujar dia.

"Sehingga di tengah acara yang sangat padat itu direspons positif dari NasDem dari Pak Surya Paloh ya kami apresiasi sehingga kami ketemu. Sekarang kami merancang bertemu dengan Gerindra dan Golkar," terangnya.

Menurut Hasto, safari politik Puan tak berkaitan dengan skenario capres-cawapres yang disiapkan PDIP. Ia menegaskan capres-cawapres adalah wewenang Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Kalau capres-cawapres kan berada di Ibu Ketua umum, bukan di dalam ranah kami yang melakukan safari politik. Jadi safari politik ini untuk saling memahami, untuk saling membahas, untuk saling menciptakan pra kondisi bagi arah masa depan," jelasnya.

Sumber: kumparan
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita