GELORA.CO - Arah pembentukan koalisi 2024 antara Partai Nasdem dengan PKS dan Partai Demokrat terancam tak jadi usai pertemuan Surya Paloh dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani.
Analisis tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Laboratorium Suara Indonesia, Albertus Dino, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (23/8).
"Effect Pertemuan Surya Paloh dan Puan Maharani akan membawa dampak pada Pilpres 2024," ujar Dino.
Dia menjabarkan, gelagat politik yang ditunjukkan Paloh saat menerima kedatangan Puan ke Nasdem Tower di Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin kemarin (23/8), paling tidak akan menghasilkan 3 poros koalisi.
"Diikuti oleh tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden dari koalisk KIB, Gerindra-PKB, dan PDIP-Nasdem," tuturnya.
Untuk pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang kemungkinan akan diusung KIB, menurut Dino, ialah Airlangga sebagai Capresnya dan Cawapres kemungkinan dari kalangan militer ataupun tokoh NU.
"Sedangkan Gerindra-PKB dengan mengusung Prabowo Subianto-Muhaimin yang sudah hampir 85 persen bisa jadi pasangan Capres-Cawapres di pilpres 2024," ucap Dino.
"Sedangkan Koalisi PDIP Perjuangan-Nasdem bisa mengusung Ganjar Pranowo-Puan Maharani ataupun Anies Baswedan-Puan Maharani atau sebaliknya," sambungnya.
Dari total 9 Parpol yang kini memperoleh kursi di parlemen, lanjut Dino, tinggal PKS dan Demokrat yang tidak memiliki poros koalisi. Karena, sekalipun perolehan kursi mereka digabung tidak cukup untukmemenuhi ambang batas pencalonan presiden.
"Tinggal PKS dan Demokrat yang akan melempar jangkar kapalnya ke koalisi mana. Namun secara kedekatan emosional PKS dan Demokrat sangat mungkin akan berkoalisi dengan koalisi Gerindra-PKB," katanya.
"Pada dua kali Pilpres PKS dan Demokrat adalah loyalis pendukung Prabowo. Jadi ini tentu akan sangat menarik sekali pertarungan di Pilpres 2024 nanti," demikian Dino.
Sumber: rmol