GELORA.CO - Kumpulan aktivis 98 menegaskan sikap untuk mendukung Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membersihkan internalnya sehingga terbebas dari oknum-oknum yang bersenyawa dengan mafia.
Satyo Purwanto, perwakilan aktivis 98 yang bermarkas di Kopi Politik, Pakubuwono menegaskan bahwa mereka bersepakat dengan kebulatan tekad berada di belakang Kapolri untuk memimpin reformasi internal Polri. Mulai dari reformasi atas regulasi, reformasi struktural, hingga reformasi kultural.
“Kita perlu mendorong dan mendukung Kapolri untuk memimpin reformasi Polri, membersihkan institusi dari mafia-mafia dan perilaku buruk sebagian petinggi Polri yang tidak sesuai dengan cita-cita reformasi Polri,” kata Satyo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (21/8).
Satyo berkeyakinan, dukungan publik dan para aktivis bisa menjadi energi bagi Kapolri untuk menghilangkan praktik penyimpangan kewenangan dalam bentuk penyalahgunaan kewenangan seperti pemerasan, korupsi, dan mengambil keuntungan pribadi dari peran dan fungsi yang dijalankan sehingga membuat citra Polri di mata publik tidak baik.
“Marwah Polri perlu dijaga agar harapan publik akan Polri yang lebih bermartabat dan profesional bisa diwujudkan sesegera mungkin,” demikian Satyo.
Sementara itu, pengamat politik Faizal Assegaf menambahkan, sejumlah masalah yang menimpa Polri dalam beberapa tahun terakhir kemudian menemukan titik kulminasi, puncaknya adalah kasus Pembunuhan Brigadir J yang didalangi oleh mantan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo.
Atas berbagai masalah yang dihadapi Polri saat ini, Faizal meminta agar publik bersikap bijaksana dengan tidak melimpahkan kesalahan pada Kapolri semata.
“Publik perlu mendukung Kapolri dalam upaya penyelesaian kasus pembunuhan Brigadir J agar cepat terselesaikan dengan baik sehingga tidak lagi terus menerus menjadi opini yang akan menghambat kinerja Kepolisian. Bahwa Polri harus fokus pula terhadap berbagai masalah keamanan yang setiap hari terjadi diberbagai derah di Indonesia,” pungkas Faizal.
Sumber: rmol