GELORA.CO - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyebut mayoritas masyarakat percaya bahwa Ketua Harian Komisi Nasional Kepolisian (Kompolnas) Benny Mamoto kurang netral dalam menangani kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J.
Dari hasil survei yang dilakukan Indikator, dapat disimpulkan bahwa 67,8 persen responden yakin bahwa Benny Mamoto lebih membela Irjen Ferdy Sambo ketimbang mengawasi dan memberi saran agar kinerja kepolisian semakin profesional.
Secara rinci 28,9 persen responden mengaku sangat percaya, sebanyak 38,9 persen responden cukup percaya, lalu 12,8 persen kurang percaya, dan 15,0 persen tidak percaya sama sekali. Kemudian 4,3 persen tidak tahu/tidak jawab.
Karena di mata publik sudah dianggap kurang netral, Burhanuddin mengatakan bahwa mayoritas responden sepakat agar Benny Mamoto mundur dari jabatan Ketua Harian Kompolnas.
"Karena dianggap kurang netral, sebagian besar masyarakat dalam responden yang kami wawancara itu meminta Pak Benny Mamoto mengundurkan diri dari Ketua Harian Kompolnas," kata Burhanuddin, Kamis (25/8/2022).
Secara detail, hasil dari survei tersebut yaitu sebanyak 48,2 persen responden setuju Benny mundur dari Kompolnas, 35,6 persen setuju, kemudian 9,5 persen kurang setuju, dan 0,7 persen tidak setuju sama sekali. Sementara 6,1 persen tidak tahu/tidak jawab.
Maka jika ditotal, terdapat 83,8 persen responden yang setuju agar Benny Mamoto mengundurkan diri dari Ketua Kompolnas.
Adapun, survei nasional yang dilakukan oleh Indikator ini dilakukan sepanjang 11-17 Agustus 2022. Target responden adalah WNI yang berusia 17 tahun ke atas, dengan metode random digit dialing (RDD) terhadap 1229 responden.
Wawancara dengan responden dilakukan lewat sambungan telepon oleh pewawancara yang dilatih. Margin of error kurang lebih 2,9 persen dan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.
Sumber: populis