GELORA.CO - Wapres Ma'ruf Amin meminta seluruh partai politik dan bakal calon anggota legislatif hingga calon kepala daerah yang akan maju di Pemilu dan Pilkada 2024 untuk menghindari narasi politik identitas.
"Jangan sampai ada kampanye yang menggunakan (politik) identitas, tapi ketika orang memilih mau tidak mau ada perasaan 'saya lebih dekat, lebih sama pandangannya, lebih suka karena dia lebih baik' baik-baik ini kadang-kadang juga menurut ini lebih baik ini karena ini ini," ujar Ma'ruf dalam acara Tahniah Milad ke-19 Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI) di Istana Wapres, Kamis (18/8).
"Oleh karena itu, sebaiknya memang tidak menjadi isu tapi tentu saja orang kalau memilih itu tentu ada kecenderungan, memilihnya, tapi dalam mengampanyekan mungkin sebaiknya jangan sampai ada, dihindari [penggunaan politik identitas]," sambungnya.
Ma'ruf menuturkan, meski pada akhirnya di Pemilu 2024 masih ada penggunaan politik identitas, ia mengaku tidak lagi khawatir. Menurutnya, pemikiran masyarakat Indonesia saat ini sudah jauh lebih cerdas.
"Sebenarnya rakyat kita sekarang itu sudah pandai ya, sudah cerdas. Menurut saya, ketika semua pihak sudah menyampaikan seruannya dan juga pimpinan-pimpinan partai tidak menggunakan apakah itu misalnya dalam arti identitas agama, kesukuan, juga kelompok yang eksklusif," kata Ma'ruf.
"Saya kira kalau saya lihat dari berbagai kampanye yang sudah mulai dikembangkan, sebenarnya masyarakat sudah paham itu," ucap Ma'ruf.
Eks Ketua Umum MUI ini kemudian memberikan contoh jika masyarakat saat ini sudah lebih baik dan tidak terpengaruh dengan politik identitas.
"Seperti misalnya perbedaan hari raya, dulu itu menjadi masalah bahkan di tingkat bawah itu bisa terjadi konflik. Ya beberapa tahun yang lalu. Tapi belakangan sudah tidak ada masalah, ya sudah, yang lebarannya hari ini ya hari ini, yang lebarannya besok, itu sudah tidak jadi masalah," ungkap dia.
Lebih lanjut, Ma'ruf berharap tidak ada lagi konflik yang terjadi di Pemilu 2024 akibat adanya perbedaan pilihan.
"Saya kira kita juga berharap kita mulai 2024 tidak ada lagi konflik karena ada perbedaan pilihan dan tidak menjadi sumber konflik," pungkasnya.
Sumber: kumparan