Gibran Copot Masker Paspampres, Mantan Kasum TNI Bersuara

Gibran Copot Masker Paspampres, Mantan Kasum TNI Bersuara

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Mantan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Letnan Jenderal (Purn) Johannes Suryo Prabowo bersuara soal aksi Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming ke Anggota Paspampres yang viral di media sosial.

Gibran diketahui mencopot masker salah satu anggota Paspampres gara-gara telah memukul seorang warga di Solo, hingga membuat Gibran emosi.

Johannes pun bereaksi melalui cuitannya di Twitter bernama @JSuryoP1, yang diunggah Jumat (12/8/2022). Jenderal TNI berpangkat 3 bintang itu menganggap tidak masalah.

“Gak masalah caranya bener atau salah,” tulis Johannes.

Menurutnya, petugas yang arogan terhadap rakyat, harus ditegur secara spontan seperti apa yang telah dilakukan Gibran yang tiba-tiba mencopot masker Paspampresnya itu.

“Yang penting aparat yang arogan pada masy HARUS ditegor secara spontan,” tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, pasca viralnya video lepas masker di media sosial yang dilakukan oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming, Anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) akhirnya minta maaf.

Anggota Paspampres bernama Hari Misbah juga menyampaikan permintaan maaf-nya terhadap keluarga korban.

“Saya minta maaf kepada bapak yang saya pukul dan keluarganya. Mungkin saya sudah menyakiti hati dan keluarganya. Kepada keluarga Solo saya minta maaf,” katanya, Jumat 12 Agustus 2022.

Terkait dengan kronologi pemukulan, Hari mengatakan pada saat itu ia merasa kendaraan yang ditumpangi oleh warga Solo tersebut menghambat perjalanannya.

“Posisi (lampu menyala) merah, kami masih maksain maju. Dari depan mobil sudah ditutup (oleh truk yang dikendarai korban),” ucap salah satu anggota tim advan tersebut.

Ia mengatakan pada saat itu tidak sedang menjalankan tugas, sehingga tidak dalam posisi terburu-buru.
Sementara itu, Gibran mengaku tidak senang dengan perlakuan yang diterima oleh salah satu warganya. “Ya kalau bagi saya ini belum selesai. Mereka minta maaf karena beritanya viral, kalau nggak viral nggak mungkin minta maaf. Saya nggak terima warga saya digituin, dia nggak salah kok. Dia juga nggak lagi mengawal siapa-siapa kok,” tuturnya.

Sumber: herald
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita