GELORA.CO - Kematian mendadak duta besar Myanmar untuk China U Myo Thant Pe pada 7 Agustus lalu di kota Kunming, Beijing, menjadi pukulan keras bagi China karena tak bisa lagi menghindari tuduhan bahwa negaranya kerap menjadi tempat kematian bagi para utusan asing.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Myanmar sendiri tidak mengklarifikasi penyebab kematian U Myo yang telah lama diangkat sebagai perwakilan Mynamar di China pada tahun 2019 dan menetap di sana bahkan setelah junta militer mengambil alih kekuasaan pada kudeta Februari 2021.
Seperti dikutip dari The Hongkong Post pada Rabu (17/8), tak hanya dubes Myanmar, Dubes Jerman Jan Hecker, Dubes Ukraina SerhiiKamyshev dan utusan Filipina Jose Santiago Chito Sta, semuanya dikabarkan meninggal ketika menjalankan tugas perwakilannya di China.
Fakta ini membuat membuat Beijing sering dianggap sebagai tempat berbahaya bagi utusan asing, diperkuat dengan perjalanan sejarah di masa lalu yang mencatat kematian pada duta besar dan komisaris tinggi akibat pembunuhan bermotif dan penyakit pribadi.
"Sejak tahun 2000, diperkirakan 13 utusan asing, termasuk duta besar China untuk Israel Du Wei ditemukan meninggal akibat luka tembak, sementara empat duta besar tersebut kematiannya masih belum diketahui," ungkap laporan tersebut.
Kematian mendadak pada Dubes Jerman Jan Hecker terjadi beberapa minggu setelah menjalani tugas di Beijing pada 24 Agustus 2021. Kemlu Jerman tidak menemukan bukti yang menunjukkan bahwa kematian Jan Hecker berkaitan dengan tugasnya di China.
“Berdasarkan keadaan kematian, kami tidak memiliki indikasi bahwa meninggalnya Jan Hecker terkait dengan profesinya sebagai duta besar Jerman di Beijing,” ujar Menteri Luar Negeri Jerman Haiko Maas seperti dimuat dalam kantor berita DPA.
Misteri juga masih menyelimuti kematian duta besar Ukraina SerhiiKamyshev yang meninggal sebelum kembali ke Beijing dari perjalanan Musim Dingin yang diatur oleh Kemlu China di Situs Olimpiade Zhangjiakou pada 14 Februari 2021. Dia salah satu di antara lebih dari 30 utusan yang ikut melakukan perjalanan tersebut.
Utusan Filipina Jose Santiago Chito Sta, juga meninggal pada 19 April tahun ini ketika menjalani karantina Covid-19 di sebuah hotel di provinsi Anhui China timur, setelah sebelumnya menghadiri dialog bersama dengan Menlu Filipina Teodoro Locsin Jr. dan Menlu China Wang Yi. Namun hingga kini, baik China maupun Filipina tidak ada yang berbicara mengenai penyebab kematian Jose.
Meski belum ada bukti konkrit untuk membuktikan penyebab kematian empat duta besar asing itu, tetapi semua terjadi ketika China sedang berjuang melawan virus Covid-19. Bahkan saat ini beberapa kota di Guangdong, Hubei, Xinjiang, dan lainnya masih dalam keadaan lockdown.
Pelaksanaan Investigasi dan perincian data hanya dapat menunjukkan penyebab sebenarnya dari kematian duta besar asing di China. Namun, pada dasarnya, fakta ini menunjukkan bahwa tidak mudah bagi utusan asing untuk bekerja mewakili negaranya di China.
Sumber: rmol