GELORA.CO - Seperti tak ada habis-habisnya Kuasa Hukum Keluarga Brigadir J mengungkap modus-modus kejahatan mafia di institusi korps baju cokelat.
Kali ini Kamaruddin menceritakan tentang jenderal yang di kantornya berjejer banyak minuman keras.
"Mulai anggur hingga Jack Daniels. Jam 3 hingga jam 4 ini mabuk dan menembakkan pistol ke segala arah," ujarnya.
Kemudian, lanjutnya, ada perwira perempuan orang Jawa dan bersuamikan seorang pengacara Batak memohon-mohon perlindungan padanya.
"Bayangkan seorang wanita perwira menengah diperlakukan seperti itu oleh jenderal pria mabuk tembak sana tembak sini," ujarnya seperti dilihat dari unggahan video Kamaruddin di akun TikTok DPRNews pada Selasa (23/8/2022).
Kamaruddin menduga, selain miras, jenderal ini juga bisnis sabu-sabu. Bahkan bisnis mobil merek R gitu.
"Dia juga punya tabungan di rekening gendut yang di atas namakan anak yang tak bisa bicara. Hanya aa...uu...,gitu," terangnya.
Kamaruddin juga menduga Ferdy Sambo ini terlibat bisnis-bisnis gelap.
"Dan dia begitu emosi ketika diancam istrinya kepada atasannya. Polisi hanya tameng. Yang mau mereka ambil hanyalah uang," ungkapnya.
"Makanya ada polisi sampai 20 tahun tak mau bergeser dari kedudukannya," katanya.
Kamaruddin mengisahkan tentang temannya di kepolisian yang tak butuh pangkat tinggi tapi yang penting banyak uang.
Polisi model begitu, sambungnya, disebut "Tanaman Keras". Tidak bisa dicabut, tidak bisa dipindah dari jabatannya karena rajin menyetor pada atasannya.
"Dia memohon agar tak dipindah sebagai kepala unit sehingga saya melapor ke Gubernur Akpol, kasihan itu orang sudah lama tak naik pangkat," kisahnya.
Rupanya, dengan kata kasihan, lanjut Kamaruddin dengan kepolosannya, Gubernur Akpol itu membantu menaikkan pangkat dan jabatannya.
Kamaruddin malah dimaki-maki karena dengan pangkatnya naik jadi AKBP dia kehilangan jabatannya di Kanit Polda.
"Saya pikir berprestasi, ternyata dia marah kehilangan mata pencariannya. Tapi tidak semua polisi seperti itu," ucapnya.
Sumber: poskota