Survei Indopol: Anies Ganjar Bersaing Ketat, Prabowo Turun Drastis

Survei Indopol: Anies Ganjar Bersaing Ketat, Prabowo Turun Drastis

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo masih menjadi pilihan masyarakat sebagai bakal calon presiden 2024. Pada Indopol Survey and Consulting terbaru, kedua kepala daerah ini bersaing ketat.

Ganjar dan Anies bahkan mengungguli Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang berada di posisi ketiga sebagai capres pilihan masyarakat.


 
Direktur eksekutif Indopol Survey Ratno Sulistiyanto menuturkan, publik masih menggemari kepala daerah sebagai calon presiden dibandingkan TNI, maupun dari partai politik.

“Kepala daerah ini masih menjadi favorit pilihan publik, latar belakang dari pemimpin nasional ini sekitar 23,58 persen. Sementara yang berlatar belakang TNI sekitar di angka 18,86 persen,” ucap Ratno dalam rilis hasil surveinya secara virtual, Jumat (15/7).

Ratno mengurai, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan dan Prabowo Subianto masih digemari. Namun, Prabowo mengalami penurunan elektabilitas yang cukup signifikan.

“Prabowo mengalami penurunan yang cukup signifikan, dari bulan Januari 2022 bahkan November 2021 ya. Prabowo menempati posisi puncak di 15,85 persen bulan Januari, di bulan Juni turun drastis menjadi 8,94 persen, di mana tidak terpaut jauh dengan Ridwan Kamil yang 6,10 persen,” katanya.

Adapun figur yang mengalami peningkatan elektabilitas adalah Ridwan Kamil, Jenderal Andika Perkasa, dan Puan Maharani.

"Elektabilitas calon presiden 2024 di 16 nama, Ganjar Pranowo di urutan pertama memperoleh angka 24,5 persen, Anies 20,41 persen, sementara Prabowo Subianto itu di 11,63 persen, dan Ridwan Kamil 10,98 persen,” katanya.

Indopol melaksanakan survei pada kurun waktu 24 Juni sampai 1 Juli 2022 dengan cara wawancara langsung atau face to face sebanyak 1.230 responden berusia 17 tahun ke atas dengan metodologi multisatage random sampling. Margin of error kurang lebih 2,8 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen. 

Sumber: RMOL
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita