GELORA.CO - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah atas mata uang dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan akhir pekan atau Jumat (1/7/2022). Kurs rupiah dibuka melemah 43 poin ke level Rp14.946 per dolar AS pada perdagangan pagi ini.
Mengutip Bloomberg, hingga pukul 09.35 WIB, kurs rupiah terus melemah ke level Rp14.948 per dolar AS
Sebelumnya, pada penutupan perdagangan Kamis, 30 Juni 2022, kurs rupiah ditutup melemah 51 poin ke level Rp14.903 per dolar AS.
Pengamat pasar keuangan, Ariston Tjendra mengatakan, kurs rupiah masih berpotensi melemah sepanjang hari ini lantaran isu The Fed dan resesi.
Hal itu dibuktikan lewat anjloknya pasar saham global yang jadi pertanda bahwa meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap isu resesi.
"Selain itu, rilis data inflasi AS semalam masih mendukung kebijakan kenaikan suku bunga acuan AS yang agresif. Data Core PCE Index AS bulan Mei menunjukkan angka inflasi yang tinggi dekati level tertinggi dalam 40 tahun," kata Ariston kepada IDN Times, Jumat pagi.
Sementara itu, dari dalam negri, data inflasi Indonesia yang terus meninggi bisa menambah sentimen negatif untuk rupiah.
"Inflasi bulan Juni diperkirakan meningkat dibandingkan bulan sebelumnya karena kenaikan harga pangan. Kenaikan inflasi bisa menekan daya beli dan pertumbuhan ekonomi," ucap Ariston.
Atas dasar faktor-faktor tersebut, Ariston memproyeksikan kurs rupiah bisa ditutup melemah pada akhir perdagangan sore nanti.
"Rupiah bisa bergerak melemah ke arah Rp14.950 terhadap dolar AS dengan support di kisaran Rp14.880," ujar dia.
Sumber: idntimes