GELORA.CO -Manuver Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dengan menghadiri Kongres XVI Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) di Palembang, Sumatera Selatan tidak bisa dilepaskan dengan kepentingan politik.
Prabowo yang kini kembali didorong maju pada Pilpres 2024 ingin menunjukkan kedekatannya dengan NU melalui agenda tersebut. Apalagi dalam kongres itu, hadir pula beberapa elite dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Menurut pengamat politik Jamiluddin Ritongan, Prabowo seperti ingin menebus kesalahannya pada Pilpres 2019 yang tidak dilirik NU.
Hal itu dilakukan Prabowo dengan fokus memperbesar dukungannya dari NU lewat PKB. Apalagi, kelompok Islam yang selama ini mendukung Prabowo terlihat sudah banyak meninggalkannya.
"Prabowo ditinggalkan pendukungnya itu setelah ia bergabung dengan Jokowi. Kelompok Islam non-NU tampak sangat kecewa terhadap Prabowo,” ucap Jamiluddin Ritonga kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (18/7).
Analisa Jamiluddin, Prabowo meyakini akan bisa mendapat dukungan besar dari NU lewat PKB. Keyakinan itulah yang melandasi beberapa pertemuan Gerindra dengan PKB baru-baru ini.
"Dengan merapat ke NU, suara dukungan terhadap Prabowo akan semakin besar. Hal itu juga sudah terbukti, capres yang mendapat dukungan dari NU kerap menang,” demikian Jamiluddin.
Sumber: RMOL