GELORA.CO -Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Tjahjo Kumolo meninggal dunia pada Jumat (1/7/2022) pukul WIB 11.10 WIB di RS Abdi Waluyo, Jakarta pada usia 64 tahun.
Menurut keterangan Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Deddy Yevri Hanteru Sitorus, Tjahjo Kumolo menderita penyakit komplikasi.
Politikus senior PDIP itu disebut memiliki benjolan di bagian perut. Benjolan itu kemudian menjalar ke paru-paru dan ginjal.
"Itu yang kami dengar. Jadi bukan sesuatu yang lama diderita karena yang kami tahu beliau hanya asam urat. Sering membuat beliau susah atau merasa sakit kalau bergerak," kata Deddy dalam wawancara virtual, Jumat (1/7/2022).
Hal itu dibenarkan oleh menantunya, aktor Detri Warmanto. Menurutnya, benjolan itu juga menjalar ke liver.
"Ada infeksi di perut terus menjalar ke paru, ke ginjal, ke liver, dan sudah pakai bantu alat pernapasan, alat bantu pacu jantung, cuci darah, segala macam," ungkapnya saat ditemui di rumah duka, tepatnya di rumah dinas Menpan-RB, Jalan Widya Chandra, Jakarta Selatan, Jumat.
Detri mengatakan, mertuanya itu sempat dibawa ke RSPAD dan RS Harapan Kita, kemudian dirawat di RS Abdi Waluyo. Tjahjo dirawat di rumah sakit selama 13 hari.
Sayangnya, Tuhan berkehendak lain. Mantan Sekjen PDIP itu kembali ke sang pencipta, kemarin.
Pesan Terakhir
Sebelum meninggal, Tjahjo sempat berpesan kepada keluarganya bahwa ia ingin meninggal dalam bertugas sebagai abdi negara.
"Jadi bapak pernah mengucap bahwa saya ingin akhir hayat saya sebagai berperan dalam membela negara. Apapun itu, intinya untuk bangsa Indonesia. Untuk bisa bermanfaat bagi seluruh umat manusia di Indonesia," tutur Detri.
"Bapak pernah bilang, saya ingin akhir hayat saya ketika saya bertugas dalam negara," lanjutnya.
Hal itu juga dibenarkan oleh istrinya, Erni Guntarti.
"Saya ingat bapak ingin meninggal dalam tugas," katanya saat ditemui di rumah duka.
Kebiasaan Terakhir Sebelum Meninggal
Selain itu Erni juga mengatakan, suaminya memiliki kebiasaan baru sebelum tidur.
"Bapak kalo tidur selalu mendengarkan alunan ayat suci, yang biasanya nggak begitu. Itu sudah sebulan pas mau tidur sampai pagi," katanya.
Selain itu, Tjahjo juga sering melaksanakan shalat Tahajud. Diketahui, Erni dan Tjahjo pertama kali bertemu sebagai teman sekolah di Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Dimakamkan dengan Upacara Militer
Tjahjo kemudian dimakamkan dalam upacara militer di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan pada sore hari. Jenazah tiba di lokasi pemakaman pukul 17.05 WIB diiringi konvoi dan ambulans setelah dishalatkan di Masjid Kemenpan-RB.
Prosesi pemakaman berlangsung khidmat dengan diiringi upacara penembakan salvo ke udara oleh anggota Tentara Nasional Indonesia sebelum jenazah Almarhum dimasukkan ke liang lahat.
Sejumlah pejabat hinga politikus juga turut mengikuti prosesi pemakaman. Di antaranya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Anggota DPR RI dari partai PDIP Deddy Yevri Hanteru Sitorus, Menteri Komunikasi Indonesia Jhonny G. Plate, dan sejumlah politikus lain.
Prosesi pemakaman berlangsung selama satu jam dan selesai tepat setelah adzan Maghrib berkumandang.
Sumber: tvOne