GELORA.CO -Keluarga Brigadir J atau Brigadir Yoshua tidak menerima dengan banyaknya pemberitaan yang memojokkan posisi mendiang Nofriansyah Yoshua Hutabarat pada peristiwa baku tembak di rumah Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo.
Keluarga Brigadir J terus mengunggah foto-foto kondisi jasad Yoshua, yang mereka sebut sebagai kejanggalan.
Dia juga menunjukkan luka-luka di tubuh keponakannya itu. "Enggak bisa tenang tidur satu malam suntuk, Tuhan Mahakuasa dan Mahaadil, Hakim Tertinggi yang kami percaya, tunjukkan jalan kepada keluarga kami.
Banyak berita beredar yang memojokkan yang sudah meninggal, keadilan dan kebenaran akan berada dalam kejujuran," tulis Rohani, Kamis (14/7/2022). Rohani juga mengunggah video yang memperlihatkan luka-luka di tubuh Yoshua begitu jasadnya diantar ke rumah. Ada sejumlah luka di wajah, luka di kaki, di tangan kiri, dan jari-jari Yoshua. "Semoga Polri menyelidiki kasus kematian anak kami ini dengan baik dan adil," tulis Rohani.
Pihak keluarga menemukan kejanggalan pada jasad Brigadir Yosua, yakni dua jarinya putus. Rohani Simanjuntak selaku tante korban mengatakan, kondisi jasad Brigadir Yosua terungkap setelah orang tua korban meminta izin kepada Mabes Polri untuk melihat jasad anaknya di dalam peti jenazah. Setelah mendapat izin, pihak keluarga menemukan dua jari Brigadir Yoshua patah.
Ia juga mengatakan terdapat luka di jari kelingking Yosua. "Jarinya ini ada dua yang patah, ada luka di jari kelingking," kata Rohani, pada program Apa Kabar Indonesia Pagi tvOne, Selasa (12/7/2022). Keluarga korban juga membuka baju yang dikenakan mendiang untuk memeriksa luka di sekujur tubuh Brigadir Yoshua.
Keluarga kemudian menemukan terdapat empat luka tembak, luka sayatan di bagian wajah, luka benda tajam, dan lebam di perut Brigadir Yosua. Meninggalnya anggota polisi bernama Nopriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir Yosua atau Brigadir J menyisakan duka mendalam bagi keluarga, Rabu (13/7/2022). Dalam sebuah tayangan video Facebook yang diunggah oleh tante Brigadir Yosua atau Brigadir J, Rohani Simanjuntak pada Sabtu (9/7/2022) memperlihatkan tangisan histeris sang ibunda anggota polisi itu. Irjen Pol Ferdy Sambo dan Brigadir Yoshua Sang ibunda yang tak terima Brigadir Yosua atau Brigadir J tewas tertembak itu tampak menangis meraung-raung dan teriak histeris saat melihat anaknya sudah tak bernyawa.
Dalam tayangan video itu, ibunda Brigadir Yosua atau Brigadir J yang terus-menerus menangis tak berhenti berteriak menyebut bahwa ia tak percaya kalau anaknya yang disayangi itu sudah tewas terbunuh.
"Tuhan tolong kami Tuhan, mamah sudah tak bisa bernapas nak, nak, mamah tak bisa bernapas, kau sangat tulus nak, kau anak yang tulus nak," teriak ibunda Brigadir Yosua atau Brigadir J, seperti dalam tayangan video di Facebook Rohani Simanjuntak itu.
Menurut sang ibunda, Brigadir Yosua atau Brigadir J merupakan sosok anak yang baik dan tak pernah mengeluh. Kematian Brigadir Yosua atau Brigadir J seolah seperti mimpi buruk bagi sang ibunda. Adapun ibunda Brigadir J tak percaya anaknya melakukan hal tak senonoh seperti yang dituduhkan
Sumber: tvOne