GELORA.CO - Duet Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024 disebut sulit terwujud. Ada beberapa penyebabnya, dan yang menjadi faktor utamanya adalah Megawati Soekarnoputri dengan Surya Paloh.
“Pertama calon yang di usung Nasdem adalah kader aktif PDIP, di Rakernas kemarin sudah jelas untuk Capres PDIP ada di tangan Megawati, bahkan Ganjar sendiri yang membacakan. Itu kendalanya," kata peneliti utama Pusat Data Riset (Pusdari) Gabryel Alexader, Senin (4/7/2022).
Selain itu, hubungan Surya Paloh dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga kurang harmonis. Bahkan keduanya kerap saling sindir.
Menurutnya, antara Surya Paloh dan Megawati ibarat perang dingin yang secara diam-diam terlibat rivalitas. Apalagi keduanya dianggap sebagai king maker pada Pilpres 2024.
“Tentu saja Anies yang sudah dicalonkan sebagai salah satu Capres dari Nasdem akan sulit untuk bertemu dengan Ganjar. Megawati secara tegas tidak ingin ada yang istilahnya begal-membegal kadernya, kecuali kader tersebut menyatakan keluar dari barisan partai moncong putih,” jelasnya.
Gabryel juga memprediksi Anies sulit mendapat restu Presiden Jokowi mengingat tidak ada benang merah yang bisa menautkan garis politik Anies dengan Jokowi.
"Anies sulit dapat restu Jokowi. Selain ada perbedaan garis politik, Pak De (Jokowi) juga pasti akan memutar rekaman kelam peristiwa Pilkada DKI lalu betapa politik identitas menempel kuat sehingga sulit dan dipastikan tidak dapat restu," tandasnya.
Sumber: lawjustice