GELORA.CO - Aktivis Tionghoa, Lieus Sungkharisma, memberikan pembelaan kepada Roy Suryo atas kasus stupa Candi Borobudur mirip Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu disampaikan oleh Lieus melalui akun Instagram pribadinya dua hari yang lalu.
Awalnya, Lieus mengaku sedih melihat Roy Suryo meminta maaf kepada umat Buddha yang tersinggung dengan cuitannya.
“Kemaren di tvOne live, saya sedih lihat Roy Suryo minta maaf kepada umat Buddha kalau umat Buddha tersinggung karena tayangan (cuitan) dia,” ucapnya dikutip Populis.id dari postingan akun Instagram @ lieussungkharismaofficial pada Senin (20/6/2022).
Lieus kemudian menyisipkan cuplikan Roy Suryo yang meminta maaf kepada umat Buddha dan Jokowi.
Roy Suryo mengatakan, “Dengan lubuk hati yang paling dalam ya karena ini menyinggung umat Buddha dan mungkin sahabat-sahabat kita, saya mohon maaf sebesar-besarnya dan moga-moga ini menjadi pelajaran yang sangat baik tidak hanya bagi saya tapi juga bagi kita semuanya.”
“Kepada Pak Jokowi, salam hormat saya kepada Pak Jokowi, moga-moga bapak terus bisa melaksanakan tugas dengan sangat baik dan kalau itu menyinggung bapak, sekali lagi moga-moga tidak ada yang terganggu dan mohon maaf juga,” lanjutnya.
Lieus menyatakan untuk jangan coba-coba mempolitisasi kasus Roy Suryo karena menurutnya permasalahan ini lebih ke arah politis daripada hukum.
Lieus juga seakan menegaskan bahwa patung tidak terlalu sakral bagi umat Buddha karena itu hanya menjadi simbol dan bukan untuk dipuja atau dianggap dewa.
“Catatan, umat Buddha bukan pemuja patung,” tutur Lieus.
Ia menambahkan, “Patung itu simbol, bukan berarti dipuja, dianggap dewa, dianggap sakti, enggak ada, itu simbol.”
Oleh karena itu, ia menilai masalah Roy Suryo dipolitisasi karena mantan Menpora itu kerap mengkritik pemerintah.
Lieus menyampaikan, “Ini lebih kuat masalah politisasi karena Roy Suryo itu banyak mengkritik pemerintah.”
“Jadi begitu ada bahan, dihantam supaya dia bisa masuk (penjara), jangan coba-coba,” tutupnya.
Sumber: populis