Refly Harun: Patut Dipertanyakan, Pertamina Perusahaan yang Monopoli Kok Bisa Rugi

Refly Harun: Patut Dipertanyakan, Pertamina Perusahaan yang Monopoli Kok Bisa Rugi

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun menyoroti kritikan yang disampaikan ekonom senior, Rizal Ramli terhadap kerugian besar yang dialami PT. Pertamina.

Menurut Refly Harun, kerugian yang dialami Pertamina itu tentu membuat pemerintah pusing.

Sebab, kerugian yang dialami Pertamina bukan sedikit, melainkan mencapai Rp191 triliun.

“Ya, mulai pusing pemerintah ya. Rugi Rp191 triliun tuh ya luar biasa,” ujarnya melalui kanal YouTube Refly Harun dilansir Hops.ID pada Jumat, 3 Juni 2022.

Refly lantas menjelaskan bahwa Net Profit dari sebuah BUMN, contohnya BRI saja hanya mencapai Rp25 triliun.

“Karena yang namanya Net Profit, Net Profit BUMN itu paling tinggi, ya berkisar seperti BRI misalnya, paling berapa ya, dalam masa normal kira-kira, empat tahun yang lalu kira-kira 25 triliun saja Net Profitnya, 25 triliun lebih kalau gak salah,” ungkapnya.

Namun, Refly mengaku tidak tahu menahu soal Pertamina. Namun yang jelas, kerugian tersebut memang patut dipertanyakan.

“Nah kita gak tahu bagaimana Pertamina ya. Yang jelas memang patut dipertanyakan karena Pertamina ini kan menjalankan monopoli, tidak ada saingannya di Indonesia,” katanya.

“Memang melalui Undang-Undang tentang Migas ya, itu dibuka sektor hilirnya. Jadi di sektor hilir Pertamina ada pesaing, ada Petronas dan macam-macam. Tapi di sektor hulunya, Pertamina monopoli tetap ya,” imbuhnya.

Oleh karena itu, pertanyaan Rizal Ramli memang wajar ditanyakan. Pasalnya, perusahaan Pertamina adalah perusahaan monopoli.

“Karena itu ya pertanyaan Rizal Ramli itu menjadi common sense, jadi pertanyaan umum, pertanyaan awam. Kok bisa negara Indonesia yang kaya minyak ini, kemudian kok rugi, padahal perusahaannya perusahaan yang monopoli,” tutur Refly.

Sebelumnya, Rizal Ramli (RR) menyoroti kerugian besar yang dialami Pertamina berdasarkan keterangan dari Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati.

RR heran karena Pertamina bisa rugi hingga Rp191 triliun, sementara Petronas (asal Malaysia) bisa untung hingga Rp853 triliun di tahun 2021.

Padahal, kata eks Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman ini harga BBM di Malaysia jauh lebih murah dari di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Rizal Ramli melalui akun Twitter pribadi @RamliRizal dilansir Hops.ID pada Jumat, 3 Juni 2022.

“Kok bisa Pertamina rugi Rp191 trillun, tapi Petronas untung Rp853 trilliun 2021? Padahal harga BBM di Malaysia lebih murah dari di Indonesia?” cuitnya.

Dalam cuitannya itu, RR langsung menyinggung nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai Komisaris Utama Pertamina.

Menurut RR, Ahok hanya pintar bicara. Dalam cuitannya itu, RR juga menyertakan data yang mengatakan bahwa Petronas mendapatkan keuntungan hingga Rp853,6 triliun sepanjang tahun 2021 kemarin.

“Ahok memang bacot gede? Nieke piye?” timpalnya.***

Sumber: hops
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita