GELORA.CO - Akibat respon konten Instagram milik tempat hiburan malam Holywings. Pengurus Wilayah (PW) Ansor DKI Jakarta mendatangi dan melakukan doa bersama di tiga cabang milik hiburan malam tersebut.
Ketua PW Ansor, Muhammad Ainul Yakin melalui sambungan telepon mengatakan ratusan Banser mendatangi Holywings meminta manajemen dan owner untuk minta maaf kepada publik khususnya umat Islam.
"Kita datangi tiga tempat di Mulawarman, Senayan dan Kuningan melakukan berdoa didepan Holywings, meminta agar manajemen dan owner bertobat," ujar Yakin kepada tvonenews.com, Sabtu (25/06) dinihari.
Yakin merespon baik langkah Polda Metro Jaya dalam menetapkan manajemen dan pegawai sebagai tersangka. Ansor menurutnya, mempercayakan proses hukum berjalan dengan baik.
"ini kasus sudah ditangain kepolisian dan sudah berikan apreasiasi kepada Polda Metro Jaya yang cepat bekerja publik. Mereka dijadikan tersangka dan kita percayakan penegak hukum bekerja," Terangnya.
Yakin berpesan agar kasus tersebut tidak terulang lagi di kemudian hari. Dirinya juga mempersilakan tempat hiburan malam untuk tidak menggunakan agama dalam berbisnis.
"Kami memberikan pesan kepada tempat cafe dan hiburanan silakan aktifitas bisnis dan cari uang sebanyaknya tapi jangan pernah anda melakukan eksploitasi agama untuk cari uang yang lebih besar," ungkapnya
Yakin mengatakan sering kali umat Islam dihadapi permasalahan tentang isu ras dan suku bangsa. Namun, adanya ekploitasi agama dalam bisnis bisa membuat ramai terpecahnya masyarakat.
"ini negara besar jangan masukkan agama dalam eksploitasi bisnis dan berdagang, bahaya," Tegasnya.
Dirinya juga melihat adanya pihak Holywings sudah merespon isu publik dengan menutup tempat usaha. Namun, ia melihat belum ada keseriusan pihak manajemen untuk unjuk diri meminta maaf secara langsung kepada publik.
"Kami tidak melihat keseriusan manajemen Holywings dalam meminta maaf dan tidak cukup hanya melakui konten sosial media," tuturnya.
Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Selatan telah menetapkan enam nama pegawai dari Pria inisial SDR (27) selaku creative director Holywings, Perempuan inisial NDP (36), selaku head team promotion, Pria inisial DAD (27), pembuat desain promo yang viral, Perempuan inisial EA (22),
Tim admin media sosial, Perempuan inisial AAB (25), selaku socmed officer, Pria inisial AAM (25) selaku admin tim promo yang beri request.
Kepolisian sejauh ini telah menetapkan keenam pegawai Holywings dengan laporan tindak pidana penistaan agama melalui media elektronik.
Sumber: tvOne